Jejak klasik hippie berakhir pada 1979, ketika revolusi Islam di Iran dan invasi Rusia ke Afghanistan menutup jalur darat untuk pelancong barat. Lebanon telah jatuh ke dalam perang saudara, Chitral dan Kashmir menjadi kurang mengundang karena ketegangan di daerah tersebut---bahkan Nepal akhirnya kehilangan kedamaian dan ketenangannya.
Tony dan Maureen Wheeler mengikuti jejak hippie dari London ke Melbourne di awal tahun 70-an. Dalam buku panduan Lonely Planet pertama, Across Asia on the Cheap, ditulis berdasarkan pengalaman mereka yang terbit pada tahun 1973.
"Tidak diragukan lagi bahwa 'Hippie Trail' masih menempati urutan teratas dalam daftar perjalanan terbaik saya," jelasnya.
Rory MacLean menelusuri kembali rute tersebut di awal tahun 2000-an dan menulis Magic Bus - On the Hippie Trail From Istanbul to India---sejarah pertama dari jalur tersebut. Sementara, Sharif Gemie dan Brian Ireland adalah penulis sejarah baru, Journeys to Nirvana - A History of the Hippie Trail.
Bagi Wheeler, meskipun rute klasik mungkin sudah tidak ada lagi, gaya perjalanan penuh petualangan yang diilhami terus berlanjut.
"Perjalanan saya semuanya bagus, dan terus seperti itu," katanya.
Upaya Menghidupkan Jalur Hippie di Era Milenial
Di era milenial, Duo India mencoba menghidupkan konsep touring via darat 'Bus to London' melalui jalur klasik 'Hippie Trail'.
Konsep ini merupakan sebuah layanan bus hop-on/hop-off pertama antara India dan London akan melintasi 18 negara dengan menempuh jarak 20.000 km dalam 70 hari yang terinspirasi dari 'Hippie Trail' yang pernah populer di era tahun 50-an-60-an.
Perusahaan ekpedisi dan travel didirikan oleh duo pengusaha dan pelancong India, Tushar Agarwal dan Sanjay Madan. Idenya itu muncul ketika mereka mencoba dan menguji rute ini pada tahun 2017, 2018 dan 2019, dengan perjalanan 50 hari dari Delhi ke London menggunakan mobil pribadi yang dikendarai pelancong secara konvoi.
"Saat itu, kami mendapat permintaan dari orang-orang yang ingin berpergian dengan santai. Jadi, kami memikirkan bus," kata salah satu pendiri Adventures Overland, Sanjay Madan kepada media lokal India, New Indian Express.