Setelah sampai Pelawangan Sembalun, kami disambut dengan biru nya air danau Segara Anak. Danau Segara Anak ini merupakan salah satu ikon gunung Rinjani yang menjadi primadona, dengan ditengah danau tersebut ada gunung aktif Barujari menambah kecantikan gunung Rinjani.
Kami tak lupa mengabadikan moment tenggelam nya matahari diantara sela-sela bukit gunung Rinjani.
Namun setelah itu kami sempat kebingungan lantaran tenda untuk berteduh ada di Si mamang dan teman kami.
Disaat kami pasrah terancam tidur tidak pakai tenda. Akhirnya menjelang malam Si Mamang datang. Disitu saya sangat bersyukur. "kemana yang lain mang," tanyaku.
"Yang lain, mendirikan tenda di pos 3, ada yang sakit," jawab Si Mamang
Ia sebenarnya sangat marah karena pendakian kali ini, kurang koordinasi. Namun dibalik itu semua kami masih bersyukur bisa bareng dan kumpul lagi di Pelawangan Sembalun.
"Mun lain aya Alo (Keponakan) sorangan mah, moal daek da kaluhur," kata Si Mamang sambil bercanda pakai logat Sunda.
(Cerita ini kisah nyata dari penulis)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H