Tingkat kejenuhan warga Jepang terhadap pembatasan sosial sehubungan COVID-19 telah mencapai titik tertinggi, pelaku bisnis dan pariwisata Jepang sudah meminta Pemerintah Jepang sejak awal tahun lalu untuk tidak menerapkan opsi "mengarantina" kembali Jepang dari lalu lintas internasional apabila gelombang selanjutnya kembali terjadi, yang juga disetujui oleh Pemerintah Jepang.
Proyeksi pembatasan lalu -- lintas internasional Jepang di tahun 2022
Pembatasan yang sangat ketat selama periode 2020 -- 2021 telah membuat berbagai industri Jepang, terutama sektor akomodasi, pariwisata & manufaktur Jepang sangat terpuruk, diperparah lagi dengan nilai tukar yen yang sedang anjlok ke level terdalam sejak Oktober 1998, memukul bisnis Jepang yang berorientasi ekspor.
Tentu salah satu nya cara penganggulangan untuk membendung kemerosotan nilai tukar yen adalah dengan menghindupkan kembali pariwisata Jepang, mendorong wisatawan mancanegara, pelajar & mahasiswa internasional dan tentu juga pekerja asing untuk berbondong -- bondong ke Jepang, dengan membawa mata uang domestiknya serta menukar nya dengan yen, akan memulihkan kembali nilai tukar yen.
Melihat sejumlah fakta, termasuk "mood" pelaku usaha Jepang saat ini, penutupan kembali Jepang termasuk untuk pelancong tidak akan menjadi opsi Pemerintah Jepang.
Sumber (Kyodonews&Dadang-red:Tokyo)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H