Mohon tunggu...
DADANG HERMAWAN
DADANG HERMAWAN Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selalu berpikir maju

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Generasi Literat Membuat Bumi Selamat, Baterai Berbahan Dasar Sampah Organik

1 November 2024   09:36 Diperbarui: 1 November 2024   09:40 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Literat Membuat Bumi Selamat : Baterai Berbahan Dasar Sampah Organik.

Penumpukan sampah batu baterai di sekolah

Sekolah adalah institusi pendidikan formal di mana proses belajar mengajar berlangsung secara terstruktur dan sistematis. Sekolah merupakan tempat di mana peserta didik mendapat bimbingan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi tantangan di masa depan melalui kurikulum yang mencakup berbagai pengetahuan, pelajaran, ekstrakurikuler, keterampilan serta pengembangan karakter.

 Sekolah bertujuan menciptakan individu yang beriman dan bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki wawasan intelektual, keterampilan sosial serta akhlak yang baik dalam bermasyarakat. Dalam menjalankan perannya, sekolah membutuhkan dukungan sarana dan prasarana yang memadai seperti alat-alat elektronik lengkap.

 Alat elektronik yang dibutuhkan di sekolah seperti multimedia pembelajaran, speaker, mic dan lainnya. Microphone merupakan salah satu multimedia penunjang yang mendukung berjalannya kegiatan di sekolah. 

Microphone yang sering digunakan akan menyebabkan batu baterai sebagai dayanya pun akan cepat habis. Hal ini mengakibatkan banyaknya sampah sisa pemakaian batu baterai di sekolah.

Sampah batu baterai adalah limbah yang dihasilkan dari baterai bekas pakai atau baterai yang tidak lagi memiliki daya dan tidak dapat digunakan. Batu baterai termasuk ke dalam kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) karena mengandung berbagai bahan kimia beracun dan logam berat seperti merkuri, timbal, kadmium, dan nikel.

 Limbah ini sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia jika tidak dikelola dengan benar. Dampak dari sampah batu baterai di antaranya pencemaran lingkungan. 

Jika dibuang sembarangan, bahan kimia dalam batu baterai dapat merembes ke tanah dan mencemari air tanah. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ekosistem dan mencemari sumber air bersih. 

Logam berat seperti merkuri dan timbal sangat beracun jika terpapar oleh manusia yang dapat menyebabkan gangguan saraf, kerusakan organ bahkan kanker jika terakumulasi dalam tubuh. Pembakaran batu baterai di tempat pembuangan sampah bisa melepaskan asap beracun yang mengandung logam berat ke udara.

Bukan hanya sampah batu baterai bekas pakai yang dihasilkan di sekolah, melainkan penumpukan sampah organik pun turut andil dalam menyumbang peningkatan volume sampah. 

Jika penumpukan sampah dibiarkan terjadi, maka sampah akan menghasilkan gas metana, karbon dioksida dan ammonia. Gas-gas yang dihasilkan turut sumbangsih dalam emisi gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca ini yang akan menyebabkan pemanasan global.

Inovasi baterai ramah lingkungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun