Mungkin sebagian orang masih bingung dengan istilah susu ikan. Biasanya orang mengenal susu langsung berasumsi pada susu sapi, kambing, domba dan hewan mamalia lainnya. Juga dengan Susu Kedelai asal tanaman yang sudah banyak beredar di pasaran. Memang Susu Kedelai bukan dari hewan mamalia juga dengan Ikan. Apakah ikan menghasilan air susu? tentunya tidak dek ya, jangan pakai istilah itu yah dek ya.
Susu Ikan dari Berikan Protein Initiative adalah gerakan independen yang berfokus pada upaya mendorong peningkatan konsumsi ikan nasional melalui edukasi penyadaran pentingnya konsumsi protein dan upaya perubahan perilaku dengan menghadirkan alternatif cara konsumsi ikan yang praktis dan menyenangkan sehingga dapat disukai oleh berbagai kalangan.
"Sejak tahun 2017, Berikan Protein Initiative telah bekerja sama dengan peneliti dari Litbang KKP RI (sekarang BRIN) untuk mengembangkan 'Susu' Ikan. Produk ini merupakan minuman berprotein tinggi yang terbuat dari ekstrak ikan yang diolah menggunakan bioteknologi mutakhir. Dengan proses ini, 'Susu' Ikan menghasilkan asam amino esensial dan non-esensial yang mudah dicerna, khususnya bagi anak-anak yang mengalami intoleransi laktosa." ujar Diki Abdullah dari Berikan Initiative Indonesia.Â
Berbeda dengan susu sapi, 'Susu' Ikan terbuat dari hidrolisat protein ikan, menggunakan ikan-ikan dengan nilai ekonomi rendah seperti selar dan pepetek. Produk ini tidak mengandung susu sapi atau kantung sperma ikan jantan seperti yang pernah diberitakan, sehingga menjamin produk yang bersih dan berkualitas.
Dengan kapasitas produksi mencapai 30 ton per bulan, Berikan Protein Initiative dapat memproduksi sekitar 3.750.000 botol 'Susu' Ikan setiap bulannya. Dalam simulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), produk ini dapat mencakup sekitar 178.571 anak, setara dengan jumlah anak sekolah tingkat SMP, SMA, dan SMK di Kabupaten Sukabumi dan SMP di Kota Sukabumi.
Keunggulan utama 'Susu' Ikan meliputi ketersediaan bahan baku yang melimpah dan kandungan nutrisi yang lengkap, termasuk asam amino esensial, non-esensial, serta lemak tidak jenuh seperti EPA DHA dan Omega-3 alami. Ini menjadikannya alternatif yang sangat baik untuk mendukung kecerdasan dan tumbuh kembang anak-anak.
Uji laboratorium menunjukkan bahwa kadar parvalbumin, penyebab alergi utama, pada hidrolisat protein ikan sangat rendah (kurang dari 4 ppm), serta bebas laktosa, menjadikannya aman untuk dikonsumsi tanpa risiko intoleransi laktosa.
Berikan Protein Initiative menegaskan bahwa 'Susu' Ikan hadir sebagai solusi substitusi impor susu sapi untuk program Makan Bergizi Gratis, bukan pengganti susu sapi, untuk memenuhi kebutuhan protein harian anak-anak Indonesia yang mengalami intoleransi laktosa. Produk ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan susu dalam program Makan Bergizi (Susu Gratis) yang diusung oleh pemerintah.
Gerakan Berikan Protein Initiative dimulai sebagai respons terhadap ketergantungan Indonesia pada protein impor, meskipun negara ini kaya akan sumber protein dari ikan. Melalui kolaborasi dengan pemerintah, perguruan tinggi, sektor swasta, NGO, dan komunitas, Berikan Protein berkomitmen untuk meningkatkan konsumsi protein nasional dan mencegah stunting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H