Mohon tunggu...
Dadang Gusyana
Dadang Gusyana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Regional Agronomist

Writing, Training and Traveling

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Siklus Hidup Ganoderma Sawit

6 September 2024   19:15 Diperbarui: 6 September 2024   19:16 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siklus Hidup Ganoderma pada tanaman Sawit, Sumber: Samantha, dkk (2024)

Siklus hidup Ganoderma melibatkan beberapa tahap, dari perkecambahan spora hingga produksi tubuh buah dewasa. Siklus hidup dimulai dengan perkecambahan spora Ganoderma. Spora dilepaskan dari tubuh buah dewasa dan dapat disebarkan melalui berbagai cara, termasuk angin, air, dan aktivitas manusia. 

Perkecambahan terjadi ketika kondisi yang menguntungkan, seperti kelembaban dan substrat yang sesuai. Setelah spora berkecambah, mereka berkembang menjadi hifa, yang merupakan struktur seperti benang. Pertumbuhan hifa terjadi saat hifa memanjang dan menembus substrat di sekitarnya, seperti kayu atau jaringan tanaman, untuk perolehan nutrisi. 

Saat hifa tumbuh, mereka menjajah dan menyerang jaringan inang. Spesies Ganoderma menggunakan berbagai strategi untuk mengatasi pertahanan tanaman dan membangun diri di dalam inang. Kolonisasi ini mengarah pada perkembangan gejala dan perkembangan penyakit pada tanaman yang terinfeksi. Dalam kondisi yang menguntungkan, spesies Ganoderma dapat mengembangkan tubuh buah, yang juga dikenal sebagai basidiokarp. Pembentukan tubuh buah merupakan proses kompleks yang melibatkan diferensiasi dan pematangan struktur khusus untuk produksi spora. Tubuh buah yang matang melepaskan spora, yang melanjutkan siklus hidup. Penting untuk dicatat bahwa detail spesifik dari siklus hidup Ganoderma dapat bervariasi di antara spesies dan kondisi lingkungan yang berbeda. 

Spesies Ganoderma fitopatogen menimbulkan ancaman signifikan terhadap kesehatan tanaman global, yang mengakibatkan kerugian ekonomi tahunan yang diperkirakan melebihi USD 68 miliar di sektor pertanian dan kehutanan di seluruh dunia. Untuk memerangi ancaman yang meluas ini secara efektif, pemahaman yang komprehensif tentang biologi, ekologi, dan mekanisme infeksi tanaman dari patogen ini sangat penting. Tinjauan komprehensif ini secara kritis meneliti berbagai aspek Ganoderma spp., termasuk siklus hidup mereka yang rumit, mekanisme penyakit mereka, dan faktor lingkungan yang beragam yang memengaruhi penyebarannya. Studi terkini telah mengukur dampak ekonomi dari infeksi Ganoderma , yang mengungkapkan kerugian hasil panen yang mengejutkan mulai dari 20% hingga 80% di berbagai tanaman. 

Secara khusus, perkebunan kelapa sawit mengalami kerugian yang sangat besar, dengan perkiraan penurunan hasil panen tahunan melebihi 50 juta metrik ton. Selain itu, tinjauan ini menjelaskan interaksi dinamis antara Ganoderma dan tanaman inang, menggambarkan strategi kolonisasi patogen dan memunculkan respons pertahanan tanaman yang rumit. Analisis komprehensif ini menggarisbawahi pentingnya mengadopsi pendekatan terpadu terhadap pengelolaan penyakit Ganoderma . Dengan memanfaatkan praktik budaya, pengendalian biologis, dan perawatan kimia secara sinergis dan dengan menyebarkan varietas tanaman yang tahan, langkah besar dapat dilakukan dalam mengurangi serangan Ganoderma . Lebih jauh, upaya kolaboratif yang melibatkan ilmuwan, pemulia, dan petani sangat penting dalam pengembangan dan penerapan strategi berkelanjutan terhadap patogen tanaman yang berbahaya ini. Melalui penyelidikan ilmiah yang ketat dan praktik berbasis bukti, kita dapat berupaya keras untuk menjaga kesehatan tanaman global dan mengurangi konsekuensi ekonomi yang mengerikan yang ditimbulkan oleh infeksi Ganoderma. https://www.mdpi.com/2309-608X/10/6/414

Sumber: Samantha, dkk (2024)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun