Mohon tunggu...
Dadang Gusyana
Dadang Gusyana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Regional Agronomist

Writing, Training and Traveling

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mikoriza, Bukan Sekedar Pelindung Ganoderma

23 Juni 2024   13:48 Diperbarui: 23 Juni 2024   13:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila secara spontan dunia pertanian kehilangan pupuk sintetisnya, sehingga muncul pertanyaan bagaimana menjalankan pertanian tanpa pupuk sintetis? Dari berbagai alternative yang ada, jawaban teratas terhadap pertanyaan itu adalah mikoriza mengungguli kompos, humus, POC, Biocar dan input organik lainnya. Kenapa? 

Mikoriza adalah bagian yang sangat penting dari seluruh hutan subur yang ada diseluruh dunia. Namun itu bukan berarti bahwa ekosistem mikoriza hanya dapat berkembang biak di hutan semata, tapi mikoriza juga dapat berkembang pada lahan yang terbatas seperti lahan pertanian. 

Diperkirakan interaksi mikoriza dan tanaman telah ada sejak ratusan juta tahun yang lalu. Namun perkembangan input pertanian satu abad terakhir yang menggunakan sintetis kimia secara besar-besaran, pengolahan tanah yang berlebihan mengakibatkan mikoriza terusir dari habitatnya yaitu di dalam tanah bersama akar tanaman.

Mikoriza berasal dari kata serapan bahasa Yunani kuno yaitu mykes yang berarti jamur dan rhiza yang berarti akar. Jadi secara sederhana mikoriza dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi jamur dan akar yang saling menguntungkan yang terjadi di system perakaran tanaman. 

Simbiosis mutualisme. Prinsip kerjanyapun sederhana dengan menginfeksi perakaran tanaman, lalu memproduksi hifa atau benang jamur secara intensif dan masif di dalam perakaran tanaman sehingga tanaman yang bersimbiosis dengan mikoriza dapat meningkatkan kapasitas penyerapan air dan unsur hara yang dibutuhkan.

Klasifikasi mikoriza

Secara umum ada 4 tipe mikoriza yang bersimbiosis dengan tanaman :

  1. Arbuscular Mycorrizhae (AM). Tipe ini mencakup lebih dari 240 spesis dari genus Glomeromycota. Banyak hidup dan berkembang biak pada tanaman semusim sehingga banyak dimanfaatkan pada bidang pertanian tanaman hortikultura, buah dan pangan. AM membentuk sismbiosis dengan lebih 80% anggota family tanaman berpembuluh. AM memperoleh gula dari akar tanaman inang dan tanaman mendapatkan unsur hara untuk pertumbuhannya
  2. Ecto Mycorrhizae (EM). Tipe ini bersimbiosis dengan tanaman tahunan, semak dan tanaman hutan boreal
  3. Ericoid Mycorrizhae (ERM). Tipe ini spesifik bersiombiosis dengan tanaman dari family Ericacea atau lebih dikenal sebagai Suku Bluberian-Bluberian atau familia heath atau heather dan paling sering ditemukan dalam kondisi pertumbuhan yang asam dan tidak subur
  4. Orchid Mycorrizhae (ORM). Tipe ini sangat khas untuk Family Orchidaceae yaitu anggrek-anggrekan.

Manfaat mikoriza

  1. Meningkatkan penyerapan dan memperluas bidang serapan hara

Mikoriza mempunyai struktur yang khas layaknya jamur. Berbentuk benang dalam skala mikroskopis yang disebut hifa. Jaringan hifa ini membentuk jaringan yang lebih komplek dan membentuk struktur seperti jarring-jaring yang disebut misellia yang dapat memanjang dan menjelajah di dalam tanah mencari nutrisi dan air yang dibutuhkan oleh tanaman. Melalui hifa yang menjadi ekstraradikal berperan dalam memperluas serapan hara N, P, Cu, Fe dan Zn.

Pada AM memiliki kemampuan untuk berasosiasi dengan rhizobakteri di dalam tanah. Rhizobakteri melepaskan eksopolisakarida (EPS) yang berfungsi merekatkan partikel tanah menjadi agregat mikro dengan cukup stabil, sehingga akan memperkuat stabilitas agregat tanah. 

Kemudian hifa eksternal mampu mengikat partikel-partikel tanah menjadi berukuran lebih besar dan membentuk satu kesatuan agregrat makro yang stabil. Hifa eksternal ini juga memperluas area untuk berinteraksi dengan mikroorganisme lain dan antara mikroba dengan tanaman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun