Mohon tunggu...
Dadang Gusyana
Dadang Gusyana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Regional Agronomist

Writing, Training and Traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Potensi Propolis dari Lebah Kelulut

31 Desember 2023   11:22 Diperbarui: 31 Desember 2023   11:23 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengunjungi Zero Waste Garden Area, Honey and Maggot Safari Lagoi, melihat budidaya madu kelulut. Selain madu nya ada yang lebih dahsyat dari kelulut, yaitu kandungan propolis nya. Menurut berbagai sumber kelulut dapat menghasilkan propolis dengan jumlah empat kali lipat dibandingkan dengan lebah hutan dalam jangka waktu yang sama.

Apa itu propolis? Propolis adalah produk sampingan berupa getah yang dihasilkan oleh lebah madu. Ketika lebah mencampurkan getah pohon dengan zat alami dari dalam tubuh, lebah akan menghasilkan zat lengket berwarna coklat kehijauan untuk melapisi sarang mereka. Nah, zat lengket berwarna coklat kehijauan inilah yang disebut dengan propolis. Lebah madu akan mengumpulkan getah dari berbagai tanaman untuk mengisi celah dan lubang-lubang pada sarang mereka. Hal ini dilakukan untuk melindungi sarang dari ancaman luar, seperti mikroba dan hewan pemangsa.

Pada dasarnya kandungan getah lebah sangat bervariasi tergantung dari lokasi sarang  dan jenis pohon atau bunga yang diisap lebah. Sebagai contoh, madu propolis dari Eropa tidak akan mengandung komposisi yang sama seperti madu propolis Brazil. Itu kenapa setiap hasil penelitian akan memperlihatkan kandungan nutrisi yang berbeda, tergantung dari mana lebah tersebut berasal. Tetapi secara umum para peneliti telah menemukan setidaknya ada 300 jenis senyawa aktif yang terkandung dalam herbal ini. Beberapa di antara resin, balsam, minyak aromatik, serbuk sari, dan bahan organik lainnya. Kebanyakan senyawa tersebut terkandung dalam bentuk polifenol dan flavoloid. Baik itu polifenol maupun flavoloid termasuk antioksidan yang dapat melawan penyakit dan kerusakan pada sel-sel tubuh.

Merujuk pada sejarah kedokteran, propolis merupakan salah satu obat herbal yang sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan dipercaya baik bagi kesehatan tubuh. Pada zaman peradaban kuno telah menggunakan obat herbal ini untuk membantu menyembuhkan serta mencegah berbagai macam gangguan kesehatan. Bangsa Yunani memakainya untuk mengobati abses dan bangsa Asyur mengoleskan herbal ini di atas luka dan tumor untuk melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. Bangsa mesir memakainya untuk proses pembalseman mumi. Bila kita rutin mengonsumsi propolis dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga risiko terkena infeksi atau penyakit jadi lebih ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun