Malam itu Kami mendapatkan jatah nginep Ashyana Candidasa, sebagian grup menginap di Puri Bagus Candidasa. Candidasa? Amlapura? Wow, ini benar-benar daerah yang diluar dugaan, selama ini hanya bisa lihat foto-foto kerennya di Instagram, ataupun melihat di televisi kampungnya Luna Maya ini.
Lagu Kemesraan by Iwan Falls menutup Gala Dinner kami malam itu di Ashyana Candidasa.
Last day, setelah olahraga pagi serta berendam di tepi pantai di Ashyana Candidasa ini, Kami melanjutkan perjalanan ke Desa Tenganan, sebuah Desa di tengah-tengah perbukitan Karangasem, yang hingga saat ini masih terjaga nilai-nilai budayanya, masih original. Kami disambut local guide yang tentunya pemuda asli Desa Tenganan, dan ia menjelaskan dengan sangat detail tentang sejarah Desa ini, karakteristik warga Desa nya, hingga nilai-nilai luhur yang masih mereka pegang sampai saat ini.
Mayoritas aktivitas dari warganya adalah pengrajin kain tenun, dan tak sedikit pula yang menjadi pembuat patung. Berkunjung ke Desa Tenganan ini benar-benar seperti kembali ke masa lalu, ke zaman nenek ketika masih muda. Halaah
Di Pura ini juga terdapat Goa Kelelawar (Goa Lawah) yang siang itu sedang sibuk hilir mudik sana sini malang melintang sambil berteriak lantang.