Sepulangnya ke Jakarta, gue kembali ngantor dengan penuh tekanan, dan hampir saja menyerah, gak sanggup lagi melanjutkan pekerjaan dan memilih untuk resign, tetapi bos ditempat kerja gue melihat sinyal-sinyal tersebut, eh dia malah baik-baikin gue dengan memberi gue dinas ke Batam, survey di Nagoya Hill serta Lucky Plaza, mengawasi project dia yang lainnya di sana, sambil merayakan malam tahun baruan 2017 di Pulau favorit gue tersebut, lengkap dengan fasilitas mobil dinas yang ia berikan. Luluh lagi dah gue...
Di Batam ini gue juga serasa nostalgia, karena diawal tahun gue harus ninggalin kota ini, merantau ke Jakarta bersama si doi, berjuang bersama dengan modal seadanya, hingga kemudian berpisah. Drama.
Iya sih, selama di Batam ini gue banyak terjebak nostalgia dan drama, mulai dari melewati kost-nya di Orchid Park, makan ketoprak langganan kami, serta main-main ke Pantai Tanjung Pinggir favorit kami.
Gak kerasa, ketika gue balik kembali ke Batam, semuanya sudah berbeda. Kalau sebelumnya gue pengangguran, sekarang udah bekerja keliling Indonesia. Kalau sebelumnya gue tahun baruan bersamanya, kali ini gue hanya sendiri saja, meskipun gue berdiri pada titik yang sama dengan tahun sebelumnya, bedanya dulu dia ada disebelah gue. DRAMA