Mohon tunggu...
Muhammad Dadang Kurnia
Muhammad Dadang Kurnia Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Nomad & Marketer

A Digital Nomad who passionate in Marketing and Writing.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gaya Banget, Bisa Dapat Kerja di Singapura

26 November 2019   22:54 Diperbarui: 26 November 2019   23:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Habis jogging pagi di Pantai Tanjung Pinggir (dokpri)

 Alkisah, sejak memasang niat untuk merantau ke Batam, gue juga udah merencanakan ingin backpack ke Singapore, atau kalau bisa kerja disana sekalian. Ini dikarenakan jarak antara Batam dan Singapore sangat-sangat dekat, really-really close, bisa dilihat oleh mata kepala sendiri tanpa bantuan mata orang lain.

Apalagi di beberapa spot seperti Pantai Nongsa, Bukit Senyum, Waduk Sungai Ladi kalau kita dari arah Batam Centre, dan yang paling jelas bisa dilihat di Pantai Tanjung Pinggir, yang gak jauh dari tempat gue tinggal di Sei Kupang.

Pergi ke Singapore inilah yang menjadi motivasi gue untuk membuat paspor ketika di Dumai, sebelum berangkat ke Batam. Gue berharap dapat rezeki durian runtuh, misalnya ada seorang bapak-bapak baik, yang gue tolong kacamatanya saat terjatuh dijalanan, terus dia mengucapkan terima kasih dan memberi gue tiket untuk jalan-jalan ke Singapore. (Ngimpiiii)

Namun gue yang udah sejak tahun 2010 belajar tentang Hukum LoA (Law of Atrraction) melalui Buku The Secret karya Rhonda Byrne, selalu berafirmasi bahwa gue ingin pergi ke Singapore dan memancarkan energi ini ke semesta, kemudian semesta membalikkan energi ini dan langkah gue menuju Singapore akan muluss semulus-mulusnya. (Halaaahh gayaaa...)

In reality, kalau ada waktu senggang gue emang selalu pergi ke Pantai Tanjung Pinggir yang memang hanya 10 menit dari tempat gue tinggal saat itu. Gue sempetin jogging pagi disana sambil melihat Marina Bay dada-dada dari kejauhan. Sore harinya, gue pergi ke pondokan dekat KTM Resort sambil melihat sunset dan pesawat baris-berbaris menuju Changi Airport. Secara bergantian juga gedung-gedung diseberang sana menghidupkan lampunya pertanda hari sudah malam.

Habis jogging pagi di Pantai Tanjung Pinggir (dokpri)
Habis jogging pagi di Pantai Tanjung Pinggir (dokpri)

Pucuk dicinta, (kali ini) ulampun tiba. Dan memang rejeki itu datang kepada orang yang selalu berpikir positif, bangun di pagi hari, dan mencari peluang keluar dari kandang. Sejak awal di Batam gue memang udah rutin untuk jogging pagi di lapangan sepakbola Sei Kupang, dan dipagi yang cerah itu juga lah gue bertemu dengan Bapak yang selanjutnya gue panggil Pak Yusuf ini.

Begitu sama-sama habis jogging, gue berbincang dengan Pak Yusuf. Berkenalan, bertanya asal usul, hingga akhirnya gue tau ternyata dia asli Medan namun udah lama stay di Batam. Singkat cerita, ia bertanya:

"Tujuan kamu ke Batam apa nak?"

"Rencananya mau cari kerja Pak", jawabku

"Kamu bisa Bahasa Inggris?"

"Tentu saja Pak, saya kan emang sarjana Guru Bahasa Inggris di Pekanbaru"

"Waah tepat sekali, ini nomor hp saya, kamu catat, nanti saya sms alamat kantornya. Kebetulan saya lagi cari orang untuk bekerja dan kami bekerja sama dengan perusahaan dari Singapore"

"Siap, Pak Yusuf".

Lapangan Bola Sekupang yang menjadi saksi. Foto: twitter @mdadangkurnia 
Lapangan Bola Sekupang yang menjadi saksi. Foto: twitter @mdadangkurnia 

Tanpa basa basi, gue langsung sms Pak Yusuf, dan ia langsung menyuruh gue untuk datang ke kantornya di daerah Orchid Park, Batam Centre. Jam 1 siang, gue sudah disana, lengkap dengan pakaian rapi serta berkas lamaran kerja.

Tapi apalah daya, Pak Yusuf masih ada kerjaan yang harus diselesaikan diluar, dan tugas gue kali ini hanya menunggu kepulangan Pak Yusuf ke kantor, entah jam berapa. Momen menunggu ini gue manfaatkan dengan beradaptasi ke lingkungan sekitar, gue mencoba makan di Warung Padang sebelah kantor, yang ternyata bapak dan ibu ini orang Lintau, Sumatra Barat, sekampung dengan mama. Kami langsung berbincang panjang lebar dan langsung seperti saudara, yang memang sama-sama hidup di perantauan.

Pak Yusuf tak kunjung pulang, gue sudah bosan menunggu. Disaat mata tengah terkantuk, pukul 17.30, lewatlah Pak Yusuf dengan motor andelannya itu. Gue langsung disuruh naik keatas ruang interview, diperjalanan menuju atas gue sangat gugup melihat semua orang sekantor pada sibuk, hectic, riweuh sedang berkomunikasi via telpon menggunakan English, hingga timbul pertanyaan dibenak gue, "Ini pekerjaan apa sihh?".

Proses interview tidak berlangsung lama, hanya 15 menit, ditutup dengan adzan maghrib. Disaat interview juga tidak banyak pertanyaan yang susah, gue bisa menjawab pertanyaannya dengan tangkas, karna emang sangat gampang. Masa cuma ditanya nama, sedikit introduction, serta disuruh translate kalimat passive voice, receh banget ga? Merendahkan seorang Sarjana Bahasa Inggris namanya itu, huhh!!

Memasuki pertanyaan terakhir interview, Pak Yusuf berkata:

"Do you have passport?"

"Yes, because I have planned to go to Singapore, Malaysia, and also Thailand from Batam. That's why I prepared it before I came here", jawaban yang sangat tangkas dari orang nyeleneh yang sok jenius

Gue malah lanjut bertanya, "Is there any chance for me to go to Singapore if I work here?"

"Oh, off course", jawab Pak Yusuf yang keheranan dan bertanya-tanya sebenarnya siapa sih yang sedang wawancara.

Adzan Maghrib menutup proses interview kami. Gue langsung bergerak merapikan celana dan kemeja lengan panjang untuk bersiap-siap ke kamar mandi ambil wudhu, Pak Yusuf kembali keheranan dan bertanya-tanya, 'Ini anak beneran alim atau hanya sekedar cari muka ya?'

Tapi apapun itu, Pak Yusuf langsung mengajak gue shalat berjamaah bersamanya, yang membuat gue rindu sama Papa sambil mengingat kapan terakhir kalinya kami shalat maghrib berjamaah.

Selesai shalat, Pak Yusuf bilang kalo gue dapat sms jam 9 malam itu tandanya gue diterima kerja disana. Kalau tidak dapat sms, jangan harap gue untuk menginjak kantor ini lagi!!

Selanjutnya gue pulang menuju Sei Kupang atau yang biasa orang bilang Sekupang itu. Sama aja. Begitu sampai dirumah teman gue ini, pukul 19.30, hp gue berdering oleh panggilan Pak Yusuf. Gue pun heran, katanya jam 9, ini kok setengah 8 udah dikabarin. Bapak ini gak sabaran ya orangnya, kayaknya dia orangnya protektif nih.

Tanpa pikir panjang, gue langsung angkat telponnya. Pak Yusuf berkata, "Dadang, can you go to Singapore tomorrow morning?", sontak gue terperangah, terkejut, kaget, ternganga, habis mimpi apa??

Beberapa detik kemudian, gue jawab, "Yes, Mr."

"Okay, datang ya kerumah saya jam 8 malam ini, nanti saya sms alamatnya". Tergopoh-gopohlah gue dan seorang teman mencari rumah Pak Yusuf, tepat jam 8 gue udah masuk kedalam rumahnya.

Tanpa ditawarkan minum sedikitpun, gue langsung dikasi tiket Kapal Batam-Singapore PP. Tanpa bertanya sedikitpun, gue terima tiketnya dengan wajah polos. Dia gak tau betapa senangnya gue bisa keluar negeri untuk pertama kalinya, dibayarin lagi!!

"Kau gak ada pertanyaan?", Tanya Pak Yusuf. Bahkan gue sampai lupa, bahwa dia belum menjelaskan sebenarnya gue ini akan dikasi kerja apa. Kacauuu

Gue hanya menjawab dengan muka polos, diam, terpana, ternganga. Hingga akhirnya Pak Yusuf menjelaskan bahwa sebenarnya gue akan bekerja sebagai Call Center di 2 Perusahaan Food and Beverages di Singapore, yaitu Candian Pizza dan Mc Donald.

"Cuma itu saja yang bisa saya sampaikan soal pekerjaan kamu, selebihnya besok kamu akan dijelaskan secara detail disana. Disana teman kamu sudah ada 5 orang yang training duluan, ada orang Indonesia dan Singapore. Saya percaya kamu bisa karena saya telah membaca CV kamu, disana dijelaskan skill kamu yaitu komunikasi Bahasa Inggris, Mengoperasikan Komputer, dan Internet. Ketiga skill tersebutlah yang diperlukan untuk bekerja di Perusahaan ini".

Alamak kacau laah, gue baru ngeh ternyata CV itu semuanya copas dari Andre, teman sekelas gue semasa kuliah, dan itu bukan murni skill yang gue miliki. Kacauu

Pak Yusuf melanjutkan, "Disana kamu akan bertemu Jack, ini save nomornya, besok kamu telpon dia disana!". Gue hanya menjawab iya, biar gak panjang lebar, kemudian pulang.

Dag dig dug hati gue pada malam itu, karna belum ada persiapan, belum packing, dan baju cucian beberapa masih belum kering, sebagian gue seterika malamnya, sebagian baju nggak gue seterika. Kacaaauu

Bangunlah gue pada pagi buta, pukul setengah lima. Gue langsung diantarkan menuju Pelabuhan Batam Centre untuk keberangkatan kapal jam 6 pagi. Semua berlalu begitu cepat, dalam perjalanan gak sampai sejam (meskipun hitungan waktu Singapore nya jadi 2 jam), Gue udah sampai pada petualangan luar negeri perdana, SINGAPORE I'M COMING!!!

Dan melesetnya, gue baru ngeh uang yang gue bawa hanyalah rupiah, itupun Cuma 100 ribu. Aseli di Atm BNI juga cuma berisi 150 ribu, yang pastinya gak akan bisa diambil di sana.

SO, GUE KE SINGAPORE DENGAN S$0!

Baca Artikel Asli Gue di dangkurexplorer.com 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun