"Kamu bisa Bahasa Inggris?"
"Tentu saja Pak, saya kan emang sarjana Guru Bahasa Inggris di Pekanbaru"
"Waah tepat sekali, ini nomor hp saya, kamu catat, nanti saya sms alamat kantornya. Kebetulan saya lagi cari orang untuk bekerja dan kami bekerja sama dengan perusahaan dari Singapore"
"Siap, Pak Yusuf".
Tanpa basa basi, gue langsung sms Pak Yusuf, dan ia langsung menyuruh gue untuk datang ke kantornya di daerah Orchid Park, Batam Centre. Jam 1 siang, gue sudah disana, lengkap dengan pakaian rapi serta berkas lamaran kerja.
Tapi apalah daya, Pak Yusuf masih ada kerjaan yang harus diselesaikan diluar, dan tugas gue kali ini hanya menunggu kepulangan Pak Yusuf ke kantor, entah jam berapa. Momen menunggu ini gue manfaatkan dengan beradaptasi ke lingkungan sekitar, gue mencoba makan di Warung Padang sebelah kantor, yang ternyata bapak dan ibu ini orang Lintau, Sumatra Barat, sekampung dengan mama. Kami langsung berbincang panjang lebar dan langsung seperti saudara, yang memang sama-sama hidup di perantauan.
Pak Yusuf tak kunjung pulang, gue sudah bosan menunggu. Disaat mata tengah terkantuk, pukul 17.30, lewatlah Pak Yusuf dengan motor andelannya itu. Gue langsung disuruh naik keatas ruang interview, diperjalanan menuju atas gue sangat gugup melihat semua orang sekantor pada sibuk, hectic, riweuh sedang berkomunikasi via telpon menggunakan English, hingga timbul pertanyaan dibenak gue, "Ini pekerjaan apa sihh?".
Proses interview tidak berlangsung lama, hanya 15 menit, ditutup dengan adzan maghrib. Disaat interview juga tidak banyak pertanyaan yang susah, gue bisa menjawab pertanyaannya dengan tangkas, karna emang sangat gampang. Masa cuma ditanya nama, sedikit introduction, serta disuruh translate kalimat passive voice, receh banget ga? Merendahkan seorang Sarjana Bahasa Inggris namanya itu, huhh!!
Memasuki pertanyaan terakhir interview, Pak Yusuf berkata:
"Do you have passport?"