Mohon tunggu...
Muhammad Dadang Kurnia
Muhammad Dadang Kurnia Mohon Tunggu... Freelancer - Digital Nomad & Marketer

A Digital Nomad who passionate in Marketing and Writing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sepenggal Awal Kisah di Perantauan

26 November 2019   21:27 Diperbarui: 26 November 2019   21:41 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hampir aja gue putuskan untuk berenang dok. pribadi
Hampir aja gue putuskan untuk berenang dok. pribadi

Belum lagi gue sedang pdkt dan sedikit jatuh cinta (sedikit saja) dengan salah seorang cewek Batam, yang gue baru kenal dari seorang cewe Batam lainnya, yang saat itu udah ada cowok. Ribet ah jelasinnya. Tapi ya begitulah, intinya kenalan dan jatuh hati sama cewe disana. Ah manis, ah madu. Pada saat itu.

Tapii semua hanya berlangsung selama kurang lebih sebulan. Selanjutnya, semuanya seperti berbalik. Memang sejatinya, beginilah hidup, kadang kita diatas kadang dibawah, kadang senang kadang sedih, fluktuatif, kayak saham pada perusahaan yang insecure.

Tapi yang gue sesalkan, kenapa terlalu cepat. Baru aja sebulan berlinang madu, hidup gue berubah menjadi sendu, pilu. Kerjaan yang udah dijanjikan itu tak kunjung memanggil, bapak itu hilang tak berkabar. Gue juga baru sadar bahwa gue cuma bawa tabungan sangat-sangat sedikit disaat merantau, lebih kurang 500rb rupiah.

Ini merupakan aib yang gue buka di tulisan ini. Kalo lo liat di sosmed gue yang 'katanya' mewah itu, mungkin lo nggak tau kalo gue memulai perantauan dan berkeliling Indonesia hanya dengan modal awal 500 ribu, kurang nekat apa coba? Ada nggak lo temuin orang yang lebih nekat? Kalau ada kenalin dong, biar gue ada teman cerita dan nggak merasa kesepian.

Balik lagi ke cerita tadi, tabungan gue yang menipis, meluapkan semua kegembiaraan yang gue miliki. Gue baru sadar karna sebulan terakhir ini gue hidup menumpang dirumah seorang teman, yang juga menumpang dirumah tantenya. Ribet urusannya!! Gue sempat dapat tawaran untuk tinggal dirumah satu-satunya saudara yang ada di Batam, dan itu gak bertahan lama, CUMA 5 hari!! 

Gue balik lagi kerumah temen gue yang tadi, menumpang kerumah dia yang juga numpang sama tante dan oom nya. Untung aja gue sempat bermain di turnamen sepakbola disana dan mendapat bayaran sehingga bisa nambah-nambah jajan, buat makan :')

Stadion Temenggung Batam dok. pribadi
Stadion Temenggung Batam dok. pribadi

Tetapi tetap aja gue ga enak, dengan status pengangguran ga ada kerjaan dan hidup menumpang dan terkadang menggembel dijalanan. Belum lagi cerita kenalan cewe yang tadinya berlinang madu, mendadak sepahit kopi gayo double expresso tidak bergula. Si doi hilang ditelam bumi, atau pergi ikut naik kapal nabi Nuh mungkin, gue tinggal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun