Mohon tunggu...
Dadang Dwi Septiyan
Dadang Dwi Septiyan Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik Musik dan Peneliti Pendidikan Seni

Music Addict

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Musik dan Agama

25 Januari 2024   08:29 Diperbarui: 25 Januari 2024   08:32 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://medium.com/writers-blokke/whirling-dervish-bea9f8aa9ac8

Kehidupan ini begitu kompleks dengan berbagai aspek yang memenuhi setiap sisinya. Ada sebuah ungkapan yang menyatakan: "Dengan ilmu, hidup menjadi mudah, dengan iman hidup menjadi terarah, dan dengan seni hidup menjadi indah." Istilah tersebut seringkali terurai dalam berbagai kesempatan. Antara ilmu, iman, dan seni, bisa dikatakan bahwa ketiganya merupakan sesuatu yang erat dan sering kali berkaitan. 

Jika diamati dalam kehidupan manusia, maka keilmuan, keagamaan atau keimanan, dan kesenian merupakan aspek-aspek yang selalu mengisi dan melengkapi. Berbicara mengenai ilmu dan iman, maka dua hal tersebut merupakan dua aspek yang mendapat perhatian begitu besar dalam kehidupan manusia. 

Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana pendidikan merupakan aspek yang paling berkaitan dengan ilmu pengetahuan, dan keagamaan begitu ditekankan terhadap generasi penerus, berdiri dan meluasnya lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga-lembaga keagamaan, dan terus berkembangnya ilmu pengetahuan dan juga kajian keagamaan. Berbeda dengan kesenian yang sifatnya lebih cair dan fleksibel. Meskipun kesenian merupakan salah satu hal yang tidak terpisah dari kehidupan manusia, namun seni tidak diposisikan sama dengan ilmu ataupun iman, dengan perspektif bahwa dengan tidak berkesenian atau tidak menguasai seni, tidak akan terlalu memberikan pengaruh pada kualitas kehidupan. Namun demikian, seni memiliki tempatnya sendiri dalam kehidupan manusia. Dengan berbagai aspeknya, seni merupakan suatu hal yang sifatnya lebih universal.

Seni dapat dikaitkan hampir dalam setiap hal. Dapat dikatakan bahwa seni dapat dinikmati dan diterima oleh semua masyarakat di belahan dunia manapun, di semua masa, dan di setiap kebudayaan. Seni selalu menjadi bagian darinya, bahkan di dalam masyarakat yang tidak terlalu maju di bidang pendidikannya, atau masyarakat yang cenderung mengabaikan agama sekalipun, seni tetap menempati ruang dalam keseharian mereka. 

Seni atau kesenian memiliki cakupan yang sangat luas, di antaranya yaitu musik, yang merupakan salah satu bentuk seni, dan merupakan yang paling universal, karena musik merupakan satu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Tidak ada masyarakat yang hidup tanpa musik, maka kemudian dikatakan bahwa masyarakat adalah potret dari kehidupan manusia. Di manapun manusia menginjakkan kakinya di muka bumi ini, maka musik adalah satu hal yang akan ditemuinya, karena musik ada sebagai bagian dari alam semesta. Berbagai bangsa, negara, dan kebudayaan memiliki musiknya masing-masing. Semakin banyak tempat yang dikunjungi maka semakin banyak jenis musik yang akan diketahui.

Musik terus berkembang seiring perkembangan jaman. Alat musik baru terus bermunculan, karena setiap benda yang dapat menghasilkan bunyi maka bisa dijadikan sebagai alat musik. Musik merupakan bagian dari kekayaan alam yang memiliki kekuatan yang ditafsirkan beragam oleh banyak orang. Musik begitu istimewa, karena mengajarkan pada manusia tentang keharmonisan, keseimbangan, simetris, rasa kebersamaan dan penyatuan. Musik, manusia, dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Agama yang merupakan bagian dari sejarah dan peradaban manusia pun erat kaitannya dengan musik. 

Dalam agama Islam misalnya, seiring berkembangnya kebudayaan Islam membawa perkembangan pada musik yang bernuansa Islami atau bercorak Islam, yaitu musik religius yang di antaranya ialah musik sufi. Tidak hanya itu, secara menyeluruh juga dapat dilihat bagaimana musik begitu akrab dengan perkembangan agama Islam diberbagai aspek yang lain dari waktu ke waktu. 

Di dalam Islam, musik juga digunakan sebagai media dakwah. Salah satunya dilakukan oleh Raden Makhdum Ibrahim yang dikenal dengan sebutan Sunan Bonang. Beliau adalah salah satu anggota Wali Songo yang terkenal sebagai penyebar agama Islam di Pulau jawa. Dalam berdakwah Sunan Bonang sering menggunakan kesenian tradisional, yaitu memainkan seperangkat alat musik gamelan yang disebut bonang. Hingga kini juga masih banyak dan semakin marak dakwah Islam yang dilakukan dengan seni musik, yaitu dengan membawakan musik-musik religi yang bernuansa Islami. Berbeda dengan musik pada umumnya, musik religi menggambarkan hubungan seorang hamba yang mendambakan kasih sayang dan ampunan Tuhannya. Tidak hanya di negara-negara Islam saja, musik religi ini juga berkembang pesat di Eropa, Amerika Serikat, dan Timur Tengah. Salah satu contohnya ialah musik beraliran rap muslim yang lahir dari gerakan spiritual yang dipimpin Louis Farrakhan (Nation of Islam) cukup berkembang di Amerika Serikat.

Dalam agama Kristen lebih terlihat bagaimana hubungan musik dengan agama. Sejak awal, Gereja tak pernah lepas dari musik. Musik digunakan dalam peribadatan umat Kristiani, yang disebut dengan musik liturgi, yaitu berisi nyanyian-nyanyian yang mengungkapkan doa dan harapan. Syair dalam musik liturgi diambil dari kitab suci, dengan tujuan untuk memuliakan Allah dan menguduskan kaum beriman. Musik dan nyanyian bahkan menjadi ciri peribadatan dalam Agama Kristen. Doa-doa dan pujian kepada Tuhan yang dilantunkan dengan irama terasa lebih merasuk ke dalam kalbu, sehingga seseorang yang mengungkapkan doanya, menjadi lebih menjiwai doa tersebut secara mendalam dan penuh penghayatan. Secara sederhana bisa dirasakan bagaimana musik menempati peranan yang istimewa dalam keberlangsungan hidup manusia, sehingga musik selalu dimaknai dan diuraikan dalam susunan kata-kata yang penuh dengan keindahan, keistimewaan, dan kemuliaan. 

Selain itu musik kerapkali diposisikan sebagai lambang keharmonisan, cinta, dan kedamaian alam semesta. Musik juga selalu terkait erat dengan keberagaman yang penuh dengan konsep-konsep dan nilai-nilai tentang ketuhanan, dan setiap agama memiliki tempatnya sendiri-sendiri dalam hubungannya dengan musik. 

Bagi ahli mistik dalam Islam, musik merupakan instrumen yang erat kaitannya dengan spiritualitas. Musik memiliki fungsi yang beragam, membawa jiwa ke alam realitas, menyejukkan hati, mengeluarkan permata Ilahiah yang tersimpan dalam relung hati, membersihkan hati dan meningkatkan kerinduan serta kecintaan kepada Allah.

Musik juga dijadikan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah dan juga peningkatan derajat. Penggunaan musik sebagai instrumen dalam bermeditasi, menenangkan suatu hal yang berbeda dan tidak bisa disamakan dengan penghayatan terhadap musik oleh kelompok lain yang mungkin hanya memanfaatkan musik untuk sekadar menghibur diri atau menikmati suasana. Karena bagi para sufi mendengarkan iringan musik dalam keadaan tertentu akan memperkuat tingkat ekstase yang secara detailnya hanya dipahami oleh para sufi sendiri. Secara esensial musik memberikan pengaruh yang kuat terhadap jiwa para pendengarnya. Musik tidak memunculkan apa yang sebelumnya tidak ada di dalam hati, namun musik membakar apa yang ada di dalam jiwa. Sehingga musik mampu menghantarkan pada kesadaran yang memenuhi benak para pendengarnya. Pengaruh yang diberikan oleh musik itulah yang kemudian menjadikan musik sebagai sarana dalam tasawuf yang kental dengan spiritual.

Proses mendengarkan musik mampu menunjukan pentingnya musik dalam aspek spiritual Islam. Musik dengan segenap daya kekuatan dan pengaruhnya pada sisi rohani menjadikannya jalan pendakian spiritual yang ditempuh para pendengar sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan aktualisasi diri mereka dalam tasawuf. Mendengarkan musik memiliki peran penting, karena mampu menuntun pendengarnya pada esensi cinta Ilahi. 

Beberapa saran saya kepada pembaca terkait dengan penggunaan musik baik sebagai pendengar musik maupun yang memainkan musik, ialah untuk menyadari bahwa musik merupakan sebuah keindahan yang disertakan oleh Tuhan dalam penciptaan. Musik memberikan pengaruh terhadap pendengarnya yang dapat mengarahkan pada perilaku yang positif maupun perilaku yang negatif. Kualitas musik yang baik dan penerimaan yang baik dari musik akan membawa pendengarnya pada kebaikan-kebaikan, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, penekanan pada kecenderungan baik dari musik merupakan suatu hal yang hendaknya dilakukan dalam memberikan apresiasi terhadap musik. 

Mampu menempatkan musik sebagai hiburan bukanlah sebuah kesalahan, selama tidak mengarah pada dampak buruk yang diberikan. Namun, alangkah lebih baik jika musik digunakan sebagai media dalam menyampaikan dan mengungkapkan kebaikan yang berkaitan dengan pesan moral, ajaran agama, dan lain sebagainya, ataupun digunakan sebagai sarana pendekatan diri kepada Tuhan sebagaimana yang dilakukan oleh kaum sufi.

Penulis: Dadang Dwi Septiyan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun