Mohon tunggu...
Dadang Pasaribu
Dadang Pasaribu Mohon Tunggu... -

pengembara mengikuti jalan yang ditempuh pengembara sebelumnya dari gelap hingga terbitnya matahari

Selanjutnya

Tutup

Politik

Riuhnya “Santapan Spesial” Halal Bi Halal di Sumut

24 Juli 2015   11:09 Diperbarui: 24 Juli 2015   11:15 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terasa begitu spesial halal bi halal pada lebaran tahun ini bagi masyarakat di Sumatera Utara (Sumut). Sebab, ada menu utama yang dapat dijadikan bahan cerita. Maklumlah, setelah menjaga diri tidak banyak cerita selama puasa maka kini seolah sudah bebas untuk bicara apa saja. Apa menu utama? Apa lagi kalau bukan pemeriksaan KPK terhadap Gubernur Sumatera Utara. Apalagi seminggu ini masih dalam suasana lebaran, diberbagai sudut kota dan daerah masyarakat sedang sibuk-sibuknya menyelenggarakan halal bi halal. Kadang kitapun menerima undangan halal bi halal untuk satu hari yang sama sampai dua atau tiga. Jika memungkinkan kitapun dengan senang hati akan mengunjungi semuanya sembari melihat cerita-rita masyarakat Sumatera Utara seputar pemimpinnya.

Pemeriksaan KPK sebagai Menu Utama

Menu santapan yang paling laku selama halal bi halal di Sumatera Utara hari ini bukan kue serabi, kolang kaling, es cendol, ataupun kue kelapa tetapi cerita tentang OTT dan Pemeriksaan Gubernur Gatot oleh KPK. Arena Halal bi Halal sudah mirip dengan arena seminar atau diskusi publik di ruang terbuka. Setiap sisi lamat-lamat terdengar bisik-bisik oang cerita KPK. Bisa dipastikan pemeriksaan Gubernur Gatot oleh KPK menjadi trending topic pilihan di Sumatera Utara. Pada arena yang memang sungguh sangat terbuka. Analisisi apa saja menjadi lumrah untuk diumbar kepada siapa saja. Tidak perduli benar atau salah sebahagian orang merasa bahagia seolah dapat energi tentang cerita yang sudah mereka duga sejak lama. Bahkan Ketua Pemerhati Indonesia Bersih (PIB) Rosisyanto mensinyalir 90% masyarakat Sumut mendukung KPK menetapkan Gubernur Gatot sebagai tersangka (http://dinamikarakyat.com/kerahputih/Menanti-22-Juli--Masyarakat-Dukung-Gubernur-Sumut-Jadi-Tersangka-2).

Bahkan bisik-bisik ternyata, pada saat Gubernur Gatot diperiksa KPK hari rabu. banyak masyarakat Sumatera Utara yang tidak tidur malamnya. Semua menunggu di depan televisi perkembangan berita. Ibarat nonton sepakbola saja. Bahkan jam demi jam jika kita lihat media sosial ada saja yang mengupdate statusnya seputar pemeriksaan KPK. Beberapa status teman-teman yang sering muncul adalah “setelah 8 jam apa yang terjadi di KPK”, status lain muncul dengan berita “apakah Gatot akan memakai rompi KPK”, bahkan ada status yang mengajak bertaruh...”ayo kita taruh, apakah Mas Gatot lengket malam ini”, dan sejumlah status lainnya.  

Gubernur Gatot Langsung Pulang Ke Medan

Setelah diperiksa KPK selama 11 jam tanggal 22 hari Rabu, Gubernur Gatot langsung pulang ke Medan. Sebab besoknya hari Kamis ada Halal bi Halal di Rumah Dinas Gubernur di Jalan Sudirman Medan. Acara yang sudah terjadwal sebelumnya dikhusukan untuk seluruh jajaran pejabat dan pegawai pemerintahan provinsi Sumatera Utara. Tentu saja acara sebesar itu tidak dapat ditunda sebab undangan sudah menyebar dan seluruh persiapan telah rampung ditata. Sungguh sayang jika ditinggalkan begitu saja. Meski pun Gubernur Gatot tahu bahwa kehadirannya pada acara Halal bi Halal tersebut akan dikerubungi oleh awak media. Pemeriksaan KPK terhadap dirinya pasti akan menjadi topik pertanyaan utama. Gubernur tahu awak media bisa bertanya apa saja apakah menyangkut perkara, jumat keramat sampai istri kedua atau bahkan OCK.

Jika melihat headline berbagai media jelaslah bahwa mereka telah memberondong Gubernur Gatot dengan berbagai pertanyaan apa saja. Namun Gubernur Gatot sudah siap sedia. Ia mencoba menyembunyikan semua gundah gulananya dan mencoba bersikap seadanya. Gubernur lebih banyak membuang pertanyaan awak media pada Razman sebagai pengacaranya. Dia bilang bahwa segala sesuatunya lebih baik ditanya ke pengacaranya saja. Saat ditanya wartawan tentang panggilan kedua hari Jumat, Gubernur jawab dia tidak tahu. Esokya (jumat) muncul berita di media sosial bahwa Gubernur telah membohongi awak media. Padahal menurut wartawan Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Priharsa Nugraha mengatakan, bahwa pemeriksaan terhadap Gubernur Gatot belum selesai dan kembali dilakukan pada Jumat (24/7/2015), dimana info itupun sudah disampaikan sebelumnya kepada Gubernur Gatot. Entah siapa yang benar dan salah, entahlah. Dalam situasi demikian Gubernur Gatot pasti serba salah. Ia tak lagi bisa menyembunyikan masalahnya, sebab masyarakat sudah kadung curiga. Masyarakat tak lagi mudah disuguhi cerita hasil karangan saja yang kadang jauh dari nalar logika. Untuk berterus terang apa yang terjadi, juga serba salah, apa kata dunia. Terbayang jabatan yang baru diraih  akan hilang begitu saja. Kalau itu terjadi itu sama dengan menyerahkan cek kosong pada Wakil Gubernur dengan percuma. Namun halal bi halal hari ini mesti terlaksana. Walau suasana bathin tetap saja tidak bisa disembunyikan sebab belum hilang rasanya lelah 11 jam diperiksa KPK.

Jumat Keramat

Sudah menjadi cerita umum dimasyarakat jika ada istilah “jumat keramat” di KPK. Dimana banyak orang ditetapkan sebagai tersangka pada hari Jumat. Jika benar hari Jumat Gubernur Gatot kembali diperiksa maka, jumat keramat bisa diduga apakah menjadi fakta atau masih sekedar istilah. Apa boleh buat, semua mau tak mau mesti dijalani oleh Gubernur Gatot hari ini. Sebab peristiwa ini sudah mengundang tanya pada seluruh negeri, akankah Jumat Keramat ini akan menghampiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun