Mohon tunggu...
Dadan Andana
Dadan Andana Mohon Tunggu... Guru - Pendidik di SMPN 1 Tanjungmedar

Penikmat sastra, politik, pendidikan, dan ekonomi Islam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keluh Kesah

10 September 2021   06:15 Diperbarui: 10 September 2021   07:41 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam sehat
Lancar rezekinya
Panjang usianya
Taat ibadahnya

Sebuah kewajaran jika setiap insan bangsa yang mendarat di bumi ini atau di mars sekalipun dilanda gundah dan keluh kesah. Allah Sang Mahatahu menciptakan manusia seiring dengan kekhawatiran para malaikat pun dengan setan. _innal insana khuliqo halu'a._

Munculnya sifat keluh kesah bisa diakibatkan tidak berimbangnya antara kebutuhan dan keinginan atau justru karena minim kesyukuran. Sesungguhnya mengeluh membuat hidup kita tertekan, sedangkan bersyukur membawa kita pada jalan kemudahan, insyaallah.

Dalam pandang positifisme keluh kesah adalah sumbu munculnya jalan kesyukuran. Leluh kesah tak akan hilang dari skap manusia. Tinggal kita mencermati dan dan menjalaninya penuh energi positif.

Jika tadi malam ada setumpuk keluhan dan kesahan sebelum tidur lalu kita melelap tidur maka saat bangun mulakan pagi kita dengan alhamdulillah. 

Saya diingatkan ujaran bahwa orang yang hebat adalah orang yang mampu bangun pagi tatkala selimut memeluk erat dan bantal terus mendodoi. 

Tidak semua orang bisa bangun pagi dengan kerelaan diri sepenuhnya. Oleh karena itu, hanya mereka yang mempunyai kekuatan jiwa dan ketaatan kepada pencipta saja yang mampu menepis godaan tidur. 

Orang hebat tidak akan bertangguh, salam sedangkan orang yang lemah senantiasa mengeluh. _La tahzan wala takhof._ Maka lupakan keburukan, kegelisahan, keluhan, kesahan semalam, mulakan hari ini dengan senyuman. Sejenak buka pintu atau jendela, rasakan tikaman udara sejuk pagi biarkan mencumbui setiap pori-pori. 

Hirup seluas rasa. Nikmati juga aroma tanah pagi dengan mengucap syukur napas kita tidak sesak. Hirup pula aroma daun dan bunga-bunga yang mungkin agak basah berembun. 

Kita akan merasakan energi positif luar biasa. Ingat, mulianya srseorang bukan karena siapa dirinya, melainkan apa yang dia lakukan. Kerja itu ibadah, ikhlaskan hati dan jangan mengeluh pun jangan mengalah.

Sesekali saya sangat merasakan betapa kata-kata yang saya baca dari beragam buku bisa menjadi pemacu darah mengalir cepat atau mengalir lembut ke setiap ujung-ujung jari kaki dan jemari tangan. 

Otak terasa segar. Biarkan keluh kesah ada sebagai ladang kisah dan keseimbangan. Mulakan saja pagi ini dengan sentuhan ayat-ayat-Nya dan senyuman dan akhiri harimu dengan ketaatan. Muliakan hari ini dengan aura positif fan yakinkan setiap gerak laku kita dengan menumbuhkan keluhuran ayat-ayat yang nampak dan yang tidak nampak. Bukankah kita sangat memerlukan objek pikiran (ma'qul) dan objek terindrai.

Maka guna memaknai keluh ledah sesiapa pun mari kita tumbuhkan di setiap pagi 1) keingintahuan pada hal positif, 2) mengkritisi sekecil apapun yang tertampakkan, 3) berkomunikasi penuh kesungguhan dan keceriaan, 4) milikilah prinsip hidup, 5) terbuka dengan beragam pendapat, 6) miliki kepekaan dan kepedulian, 7) berani bertindak menjadi penggerak dan mengambil risiko, 8) seimbangkan dalam segala kegiatan, 9) lakukan refleksi, introspeksi dan abadikan dalam tulisan. Wallohu'alam bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun