Aku duduk di sini menunggu malam
langit di barat merah mengantar mentari tenggelam
angin tak henti-hentinya meniup telingaku
memadamkan berisik suara sampaikan cerita tentangmu
--
tentu saja aku bergeming duduk menunggumu
satu dua orang melewati tempatku
masih kunikmati lalu lalang kendara di sekitar
namun sosok tubuhmu berkelebat pun tidak
--
aku di sini duduk menunggu hingga larut
kubayangkan wajahmu menyeringai
melihat mulutku memberengut menatapimu
tapi mengapa kau tak juga menghampiriku
--
ketika kendara mulai jarang melintas
kesepian mulai menggigiti rasa jiwaku
aku baru teringat sesuatu yang menghentak pilu
bukannya aku kemarin datang di acara pemakamanmu?
--
Jakarta, 1 Desember 2024
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H