Kabut gelap meliputi
dan aku berlari di atas kendara
menuju entah
---
Kotamu diselimuti hujan
yang menderas bagai tirai
dan bingkai hati memagari
ah, begitukah caramu menyambut?
---
Saat itu kubawa kepiluan penuh
nyanyian rintik air tercipta di hati
engkau berpaling di balik payung kelabu
aku menatapi bayanganmu kelu
yang telah melintasi jalan itu
---
Kotamu miliki Braga yang indah
dapat menghibur hati yang sedang gundah
seandainya bisa kuberlari saat itu
akan aku lalui malam bersamamu penuh gairah
---
Kotamu diselimuti hujan yang menderas
banyak orang terlelap di gelap gulita
sementara aku menghitung titik air di teras
sia-sia aku menunggu harapan yang tak nyata
---
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H