namun kaujadikan prasasti
antara dirimu dan dirinya
untuk sebuah cinta
---
saat itu kabut perlahan turun menyelimuti
kegelapan diam dan keingintahuan mengalahkan ketakutan
gemericik air yang mengalir pun melelapkan tidur kelam
tapak kaki tak terdengar mengusik ketenangan bumi
---
kukalungkan kaus hitam itu di lehermu
saat kaujemput aku di bandara penuh bahagia
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!