Sejak kanak kami selalu tergelak
Tertawa merambah ujung-ujung daun
Di pucuk padi hijaunya terpantul hingga jauh
Lalu angin mencipta gelombang di punggungnya
Kami berlarian di pematang sawah
Sesekali terpeleset masuk rerumpunan
Awan tampilkan bentangan bagai payung
Tak tampak mendung yang menggantung
Di kali yang airnya deras ke muara
Sebatang perahu menyeberangkan pelintas
Ada simbok yang menggendong tenggok
Duduk di perahu dengan punggung bongkokÂ
Di seberang telah ditunggu orang-orang
kembali dari pasar membawa jajanan
Mungkin juga keperluan makan harian
dibutuhkan untuk memenuhi kehidupan
Sejak kanak kami telah mengagumi
Bebatuan meluncur dari bukit barisan
Terbawa air hujan jatuh menderas
Membelah sawah membelah daratan
Suara bergemuruh ke arah lembah
Menerjang segala ke arah pedesaan
Menghentikan perahu lalu lalang
Saat turun hujan banjir bandang
Sejak kanak kami adik beradik
Diajak mandi bermain batu di kali
Menemani ayah mencari kepiting
Lalu berlomba mengumpulkan  kerikil
____________________________
Jakarta, 14 Maret 2023
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H