Suara azan telah usai, lantunan doa bergema di udara
Pagi itu embun mengalun, cericit burung bagai kidung
mengaliri kalbu para pejalan yang menekuri waktu
hari telah beranjak menuju ke peradaban baru
Hidup ini sia-sia belaka dalam benak tersimpan dusta
Menjadi pelajaran tanpa surat tamat tanpa sekolah
Hanya orang-orang yang hidupnya penuh siasat
Menjadikan diri mengabaikan nurani sebagai berkat
Aku menatapi awan biru di langit itu
Kanvas tergelar menunggu coretan tunggal
Hanya Engkau yang mencipta kehidupan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!