Ada tempat yang rampat
Ditumbuhi ilalang laut lebat
karang tempat kepiting dan udang
Menuju nirwana lautan samudra
Ada pertemuan akan kita lakukan
Mengarungi padang lamun luas terbentang
Lalu kita berbincang tentang pohon bakau yang pernah kita tanam
Berpuluh-puluh jumlahnya dari ujung ke ujung
Setiap saat dihantam ombak
Daunnya menggapai gelombang
diterjang angin bertahan di tempatnya
akar-akarnya tumbuh menghunjam lautan
katinting menyelusup di antara pepohonan
Ah, dapatkah kau mendayungnya
Sedang di buritan aku menatapimu penuh cinta
Jika engkau melangkah ke arahku
katinting akan oleng menenggelamkan kita
di padang lamun
Aku dan kamu akan berbaring di antara tumbuhan
Dedaunan lamun bagai tikar yang mengayun
dedaunan kaujalin menjadi atap
Tempat kita berteduh kelak badai mendatang
Aku akan menunjukkan karang berlumut
Ikan warna-warni mengerumuni kaki
ada surga di genggaman tangan
Karena cinta hanya dapat terasakan
lewat sentuhan dan tatapan
kau bawa sejuta bintang dari langit
untuk hiasan tiara di rambut
________________________
Jakarta, 10 Februari 2023
Nia Samsihono
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H