Mengenal Apa Itu Depresi?
Depresi merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan rasa sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan dengan senang hati. Sudah sejak lama depresi juga menjadi penyumbang angka bunuh diri karena banyaknya orang yang mengalami depresi tetapi tidak ada tempat untuk mereka berbicara, bercerita, dan kurangnya aware dari orang sekitar terhadap orang yang mengalami depresi.
Karena itu pentingnya sikap perduli kita terhadap sesama bahkan sikap aware terhadap diri sendiri atas datangnya perasaan sedih jika terus berkelanjutan agar bisa menghadapinya dengan benar.
Depresi dapat menyerang siapapun tanpa memandang gender, umur, dan lain – lain. Pentingnya dukungan sosial terhadap orang menjadi sangat penting demi menciptakan kondisi psikologis yang baik bagi semua manusia, karena semua masalah dan kekuatan manusia diciptakan dengan porsi yang berbeda – beda.
Banyaknya kasus bunuh diri akibat depresi dapat menjadi contoh bahwa kurangnya sikap peduli terhadap sesama, dan salah satu masalah yang sangat sering kita lihat adalah banyak di berita di internet atau televise adalah kasus bunuh diri dan sikap orang – orang hanya menganggap sepele hal tersebut bahkan banyak yang berbicara bahwa mereka hanya kurang iman kepada tuhannya atau bahkan lebih buruk dari itu.
Kondisi psikologis orang memang tidak bisa dilihat secara langsung dan sangat sulit untuk mengetahui apakah seseorang sedang mengalami depresi atau sedih yang berlarut – larut, Tetapi bisa diketahui dengan berbagai cara yaitu seperti mengajaknya mengobrol tentang masalahnya, melihat perilakunya, dan apakah ada yang berbeda dari dirinya atau tidak.
Banyak orang awam mengaitkan depresi dengan kurangnya iman seseorang terhadap tuhannya, menjadi suatu hal yang kompleks terutama dalam pandangan psikologi dan agama tetapi keduanya bisa menjadi satu dan saling mendukung satu sama lain karena banyak juga cara dan contoh dari agama bagaimana sudut pandang agama mengatasi dan melihat depresi dari prespektif keagamaan dan kerohanian.
Kontroversialnya Depresi Dan Prespektif Masyarakat
Kerap menjadi hal yang sepele dan prespektif masyarakat terhadap penyakit mental juga lebih banyak yang menganggap remeh. Depresi dapat diatasi dengan berbagai cara salah satunya adalah pergi ke Psikolog/Psikiater untuk menceritakan apa yang sedang terjadi jika mengalami kesedihan yang berlanjut dan menganggu kegiatan sehari – hari.
Hal yang dapat dilakukan terhadap orang sekitar atau action kecil juga bisa kita lakukan seperti bertanya kepada orang yang sedang depresi apa yang dirasakannya dan memberikan sifat peduli terhadap orang depresi apalagi jika ia mempunyai kecenderungan bunuh diri yang tinggi. Hanya dengan mendengarkan apa yang dikeluhkan seseorang yang depresi bisa dikatakan bahwa kita berhasil menyelamatkan satu nyawa hanya dengan mendengarkan.
Prespektif masyarakat terhadap penyakit mental kadang hanyalah dianggapnya kurang iman dan lain – lain, Mungkin kebanyakan akan marah jika mendengar statement ini apalagi dari mulut orang yang tidak pernah mengalami fase depresi dan berada di titik terendah dalam hidup mereka. Sebagai contoh seperti orang yang mengaku bahwa dirinya depresi lalu malah dibilang seperti “kamu hanya kurang ibadah!” “makanya sholat” dan masih banyak lagi judgment dari orang yang awam terhadap penyakit mental.