Pendidikan karakter tetap menjadi fokus utama, namun dalam Kurikulum Merdeka, nilai-nilai moral diintegrasikan secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek pembelajaran, bukan hanya sebagai mata pelajaran terpisah.
 PERBANDINGAN DAN IMPLIKASI
Perubahan dari K-13 ke Kurikulum Merdeka membawa berbagai implikasi bagi dunia pendidikan di Indonesia. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan termasuk:
- Kesiapan Guru dan Pelatihan
 Implementasi Kurikulum Merdeka memerlukan pelatihan dan dukungan bagi guru untuk memahami dan menerapkan kurikulum baru ini dengan efektif. Kesiapan guru menjadi kunci keberhasilan transisi ini.
- Penyesuaian Fasilitas dan Sumber Daya
 Sekolah perlu menyesuaikan fasilitas dan sumber daya mereka untuk mendukung pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Ini mencakup penyediaan materi ajar yang relevan, teknologi, dan infrastruktur yang mendukung pembelajaran berbasis proyek.
- Tantangan Penyesuaian Lokal
 Fleksibilitas Kurikulum Merdeka menawarkan peluang untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan lokal, namun hal ini juga memerlukan pengelolaan yang baik agar kurikulum tetap konsisten dengan standar nasional.
 KESIMPULAN
Transisi dari Kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka adalah langkah penting dalam reformasi pendidikan di Indonesia. Dengan memberikan fleksibilitas lebih dalam proses pembelajaran dan fokus pada kompetensi serta keterampilan abad ke-21, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan masa depan dengan lebih baik. Sementara itu, tantangan dalam implementasi harus dikelola dengan baik untuk memastikan keberhasilan dan dampak positif dari kurikulum baru ini.