Mohon tunggu...
Daaniys Roffi Alexander
Daaniys Roffi Alexander Mohon Tunggu... Guru - Guru di TK Islam Terpadu Al Uswah Tuban

Hobi membacakan cerita, menyukai dunia anak-anak, dan sangat tertarik dengan kepenulisan. Selalu menggali potensi dan wawasan dengan pengalaman-pengalaman berharga. Karena banyak pengalaman membuat kita menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan menebar kebaikan. Experience is the best Teacher.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Menunggu Sehat 1

20 April 2023   06:22 Diperbarui: 20 April 2023   06:31 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

"Waalaikumussalam, buka bu.. " pesan balasan bu dokter malam itu.

"Mbak..besok anterin kontrol ke dokter lagi dong" pintaku.

" Emang masih belum enakan badannya.. " tanya mbakku.

" Masih ada nyeri di dadaku mbak.. " jawabku.

"Kata bu dokter,  kalau pingin sembuh benar harus ngejalanin pengobatan rutin yang 3 tahap itu" tutur mbakku mengingatkan.

"Wah.. Kayaknya kalau itu aku nggak sanggup mbak,  bagaimana nanti pinggulku disuntik 22 kali bisa-bisa bolong.  Lagian suntikannya sakit banget". Aku seperti tidak kuat jika disuntik dalam jangka waktu lama.

Baca juga: Lima Ratus Rupiah

"lha sekarang,  habis berobat ada kemajuan kan. Kelihatannya kamu udah semangat dan sehat gitu". Mbakku menuturkan.

"Iya,  tapi masih ada nyeri dikit.. " kataku lagi.

"Ya udah..oke lah kalau begitu..., " akhirnya mbak mau juga ngantar.

Baca juga: Adik Kesayangan

=====================
"Ayo mbak... Udah jam setengah 10 ini lho"

"Iya.. Iya... "

"Sekalian,  mbak priksa juga itu luka gatal dipunggung dan perut mbak,  sampai gitu.  Ndang diobati"

"Ndak,  aku kan punya dokter sendiri di faskes bpjs ku. Meskipun belum sembuh total, tapi nanti aku disuruh kontrol lagi"

Punggung mbak ku gatal, sudah diberi obat oleh dokter bpjsnya,  lumayan kering.  Tetapi rasa gatal muncul terus jadi sering basah lagi,  kering basah lagi begitu terus. Mbak ndak mau diperiksakan di dokter lenggananku karena tarif relatif lumayan. Mending uangnya buat bayar sekolah anak-anak katanya.

=====================

Antri yang sangat lama,  membuat kantukku selalu datang.

"Duh Gusti,  ngantuk banget.. Tak satupun pasien yang keluar dari ruang dokter,  pertanda bakal lama banget aku berada di kursi tunggu ini"

"Ngomong apa to kamu ini..."

"Liat to mbak,  bapak yang disampingku ini aja udah tidur dari tadi".

"Yo yang sabar to,  namanya saja cari kesembuhan. Ngaji-ngaji ngono ben gak ngantuk.. "

"Malah ngantuk mbak.. Hehehe"

Padahal mbak ku ini ya nguap terus lho dari tadi,  ya tidak ngaji.  Tapi sukanya nyuruh-nyuruh aku ngaji. Huupps..

"aku tadi udah ngaji tapi dapat dikit,  boro-boro dapat 1 juz, 1 lembar aja itu udah luar biasa".

Eh.. Koq tahu yang aku pikirin sih mbakku ini.

"Ehmm... Lha kan tadi lama deh kayaknya di kamar"

"Iya lama hampir sejam, tiap dapet 1 ayat boboknya 5 menit.. Hihihi"

"Astagfirullah..."

"Ayo,  kamu yang semangat ngajinya.  Jangan kayak mbak.. "

Ding.. Ding..  Bu dokter ternyata baru datang. Aku kira sudah ada di dalam. Oh.. Pantesan dari tadi tidak ada yang keluar.

Bapak yang disampingku dengan sigap mengatur mobil bu dokter.

"Matur suwun Pak, pahala banyak ini puasa-puasa hihi". Kata bu Dokter.

"Hahaha.... " bapak ini tertawa lepas.

Ngobrol banyak dengan bapak yang disampingku,  tentang sakitnya yang hampir sama denganku.

"Hindari pedas sama kecut-kecut nduk, sakit lambung itu harus tarak biar cepat sehat" pesan bapak bijak ini,  persis sekali dengan kata bu dokter.

"Njeh Pak,  Inshaa Allah.  Semoga istiqomah njeh pak" jawabku mengakhiri percakapanku dengannya sebelum si Bapak dipanggil admin untuk melakukan pemeriksaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun