"Waah gimana ini dik.." tanyaku cemas pada Rima adikku.
".....", Rima hanya diam tanpa mengeluarkan kata-kata.
"Panas banget ini badanmu, Â mbak ambil kompres dulu ya"
Segera saja aku ambil baskom, air hangat dan lap. Kumasukkan lap ke dalam baskom berisi air hangat. Ku peras ku tempelkan pada jidat, kening dan ketiaknya.
============
Siang itu sekitar pukul 10.00 WIB, Ibu pamit untuk pergi menjenguk tetangga yang sakit, sementara aku di rumah sendiri. Aku yang baru saja lulus SMA ini masih di rumah saja, Â menunggu ijazah keluar.
Tiba-tiba saja Rima pulang. Tidak ada ucapan salam. Langsung masuk saja, Â dengan muka masam.
Rima adalah adikku berusia 8 tahun. Wajahnya yang lucu, kulit yang bersih dan rambutnya yang panjang. Â Membuatku semakin sayang padanya.
"Lho koq tumben nggak salam, ucap salam dong kalau masuk rumah. Lebih baik lagi salam nya kalau dikasih tambahan. Assalamualaikum mbak Sari ku yang cantik.." celetukku.
"Assalamualaikum.." salam Rima sambil mrengut.
"Waalaikumussalam...gitu dong. Â Tapi mukanya dikondisikan lah dik.." ucapku agak keras.