Suara itu lagi...
Aneh..
Ini kan siang hari, Â masa ada itu....
Ah tidak... biasa nya malam kan.
Gumamku
Suara itu semakin kencang, Â seperti pak tukang yang sedang memalu.
Membuat penasaran saja...
Aku berjalan perlahan-lahan seperti detektif melakukan pengintaian.
"Idih.. kalian yaa, Â bikin gemes aja tau.." teriakku sambil ketawa melihat burung-burung kecil mematuk bambu bekas antena tivi kami yang dulu.
Burung pelatuk bukan sih namanya.
Ada juga yang nangkrik di pohon jambu.
Pohon jambu di pinggir rumahku berbuah lebat. Tak jarang burung, Â kelelawar mampir dulu sebelum pulang. Hihihi..
Setiap pagi, Â kami pasti menemukan remahan-remahan buah sisa di tanah. Buah yang sudah tua, ada beberapa yang tinggal kulitnya ada pula yang proses awal penggigitan.
Kami memang tidak membungkus jambu-jambu itu. Â Kami memberi kesempatan kepada makhluk Allah yang lain untuk menikmati juga. Â Tak jarang kami menemukan jambu yang ada ulat buah di dalamnya.
Ketika kami ingin, Â kami ambil beberapa yang kelihatan ranum. Â Buah sisa gigitan malah lebih manis.
Berbagi itu indah bukan..