Mohon tunggu...
Daaniys Roffi Alexander
Daaniys Roffi Alexander Mohon Tunggu... Guru - Guru di TK Islam Terpadu Al Uswah Tuban

Hobi membacakan cerita, menyukai dunia anak-anak, dan sangat tertarik dengan kepenulisan. Selalu menggali potensi dan wawasan dengan pengalaman-pengalaman berharga. Karena banyak pengalaman membuat kita menjadi lebih percaya diri dalam mengambil keputusan dan menebar kebaikan. Experience is the best Teacher.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Annisa Anak Pemberani

27 Maret 2023   06:00 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:21 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ANNISA ANAK PEMBERANI

Pagi itu bersama kawan-kawannya sesama calon pelajar Darussalam, Annisa bersiap melaksanakan serangkaian doa oleh bapak Kyai sebelum upacara pemberangkatan. Betapa hancur hati Umi, si gadis manis yang selama ini menemani hari-hari nya itu akan pergi meninggalkan nya dalam waktu yang  sangat lama. Meskipun demikian Umi menyembunyikan kesedihannya, umi mencoba tegar dan tidak meneteskan air mata di depan Annisa.

"Annisa... yang sholihah ya di pondok, tetap semangat belajar nya ya sayang. Umi doakan Annisa lolos ujiannya, bisa menjadi pelajar Darussalam sesuai apa yang Annisa cita-citakan. " Pesan Umi pada Annisa.

"Iya umi.." Jawab Annisa dengan semangat.

Abi, Nenek, Kakek, Tante, Om dan juga adikpun mengucapkan salam perpisahan dan berpesan kebaikan pada Annisa.

Bus pemberangkatan pun datang, Abi membawakan koper Annisa. Annisa pun segera bersalaman kepada semua anggota keluarga. Umi merasakan kebahagiaan saat itu, sampai-sampai seperti tidak ada kesedihan di hati umi.

"Selamat jalan anak kesayangan Umi, semoga Allah meridhoi awal langkahmu menuju kebahagiaan dunia dan akhirat". Doa Umi untuk Annisa.

Hampir dua pekan setelah pemberangkatan, Umi dan seluruh keluarga menantikan kabar kelulusan dengan doa terbaik untuk Annisa. Dan akhirnya hari itu pun datang juga. Dengan berdebar menanyakan kepada ustadz, dan kami pun mendapatkan kabar gembira. Annisa lulus diterima di sekolah impiannya. Seketika itu Umi memutuskan untuk tasyakuran kecil-kecilan untuk putri tercintanya.

Umi mengakui bahwasanya hidup berada jauh dari orang tua memang berat, apalagi usia SMP yang segala sesuatunya masih membutuhkan arahan, tetapi karena ini adalah tholabul ilmi dengan niat mengharapkan ridho Allah maka semua ini adalah pendidikan yang akan terus diperjuangkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun