Mohon tunggu...
Daan Andraan
Daan Andraan Mohon Tunggu... Pramusaji - Pembaca

Seorang pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Dimabuk Kepayang oleh Kelezatan Sayur Gabus Pucung

30 Desember 2018   13:26 Diperbarui: 3 Januari 2019   14:58 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fadly Rahman di bukunya yang berjudul "Jejak Rasa Nusantara - Sejarah Makanan Indonesia" menyebutkan nama nama makanan yang tertulis di prasasti dan naskah di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada abad ke-10; sambel, santen, pecel, pindang, rarawwan, rurujak, kurupuk, dawet, wajik, dwadwal (dodol).

Kata "Rarawwan" mengacu ke masakan rawon pada saat ini, dan bahan utama rawon selain daging adalah kluwek.

Masih di buku yang sama, tertulis "Perdagangan impor biji buah pohon kepayang ini pada kurun 1774-1777 dari Banten ke Batavia mencapai 300.000 buah". Ternyata pada abad ke- 18, kluwek menjadi komoditas yang sangat diminati.

Ketika hendak membayar seporsi sayur gabus pucung, nasi putih dan es teh manis yang dihargai 52 ribu rupiah, salah seorang pegawai Pondok Gabus Pucung yang berada di Jalan Jendral Sudirman, Bekasi menjawab pertanyaanku tentang khasiat dari sayur gabus pucung. Dia mengatakan daging gabus dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. 

Ntah benar atau tidak, tapi aku memutuskan untuk tidak meminum Simvastatin malam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun