Mohon tunggu...
Anton Da Karola
Anton Da Karola Mohon Tunggu... Freelancer - | tukang foto | tukang kliping

Citizen journalist from South Sumatera.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

KMGP : Pilih Nonton Film atau Baca Novel Dulu?

14 Januari 2016   06:04 Diperbarui: 14 Januari 2016   07:13 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ada satu lagi novel yang saya beli saat filmnya sudah tayang di bioskop, Assalamualaikum Beijing - Asma Nadia. Jadi, sampul novelnya sudah sama persis dengan poster filmnya. Mungkin poster film Indonesia satu ini, salah satu yang terbaik menurut saya.

Nah, biasanya saya termasuk tak terpengaruh dengan jargon, "Don't judge a book by it's cover". Bagi saya, cover buku sama penting dengan isinya.

Anomali Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP)

Jika sutradara atau produser mudah mencari cerita untuk dijadikan film atau penulis yang menunggu hasil karyanya difilmkan, maka KMGP - Helvy Tiana Rosa justru sebaliknya. Tidak sedikit dari mereka yang ditolak oleh Helvy, alasannya bukan royalti tapi idealisme. Ia tak ingin cerpen (belakangan menjadi novelet) kesayangannya tersebut berubah cerita ketika diadaptasi menjadi film.

"Lebih suka novelnya daripada filmnya, heran kenapa ada yang nangis? Kenapa harus pakai judul novel kalo ceritanya 180 derajat beda? #kecewa," tweet dari @Vera_Ardelia seorang penggemar novel Surga yang Tak Dirindukan - Asma Nadia. 

Kepentingan pihak pembuat film adalah komersial, sedangkan idealisme bisa diatur. Bahkan katanya ada juga film dengan setting zaman dahulu tapi memasukkan iklan makanan ringan zaman sekarang (benar-benar terlalu).

Maka Helvy menempuh jalur yang tak biasa dilakukan, yaitu crowd funding. Bergotong-royong bersama penggemarnya untuk mewujudkan KMGP ke layar lebar.

Film KMGP akan segera tayang 21 Januari nanti. Bahkan premiere di lima kota, Bandung, Jakarta, Medan, Semarang dan Surabaya (Yah, Palembang lewat...).

Jadi, mo nonton filmnya dulu atau baca novelnya?

Tapi kalau nonton film dulu, jangan-jangan novelnya sudah tak minat lagi dibaca (mana masih hutang resensi novelnya Azzura Dayana - Altitude 3676 dan Da Conspiração - Afifah Afra. Banyak juga loh, buku saya yang bertahun-tahun segel plastiknya pun belum dibuka).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun