Setelah merdeka, Indonesia menghadapi tantangan membangun jati diri nasional di tengah keberagaman suku, budaya, dan agama, dengan pengembangan simbol-simbol nasional, formulasi konstitusi, dan upaya persatuan. Ki Hajar Dewantara berperan dalam menciptakan sistem pendidikan nasional yang mempromosikan identitas Indonesia. Tantangan memperkuat jati diri nasional terus berlanjut, dengan peran presiden Gus Dur dalam memperjuangkan pluralisme dan toleransi. Seni dan budaya juga penting dalam membentuk jati diri nasional, seperti kontribusi W. S. Rendra dalam seni pertunjukan dan sastra. Keseluruhan, identitas nasional Indonesia berasal dari berbagai tokoh sejarah dan terus berkembang seiring perubahan zaman, namun tetap berakar pada warisan budaya dan sejarah
Identitas Nasional Indonesia mewakili ciri-ciri, karakter, dan nilai-nilai bangsa, yang terbentuk dari sejarah, budaya, bahasa, dan keberagaman. Meskipun beragam, semangat persatuan penting. Musik patrol memainkan peran vital dalam memelihara budaya dan sejarah, melestarikan warisan, memperkuat identitas lokal, pendidikan generasi muda, festival sosial, dan memperkenalkan budaya Indonesia secara global. Sejarah identitas nasional Indonesia melibatkan perjuangan kemerdekaan dari berbagai kerajaan, peran Kartini dalam emansipasi wanita, proklamasi kemerdekaan, dan upaya membangun identitas nasional. Tantangan terus muncul, dengan Dewantara dan Gus Dur dalam memperkuat jati diri nasional. Seni dan budaya juga berperan penting dalam membentuk identitas nasional yang terus berkembang seiring perubahan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H