Musik patrol dari tahun ketahun selalu erat kaitan nya dengan budaya lokal kabupaten jember. Musik ini umum dijumpai untuk memeriahkan suasana malam hari di bulan puasa, namun seiring berjalannya waktu, musik patrol telah berevolusi menjadi sebuah bentuk kesenian tradisional yang unik dan menarik. Dengan menggabungkan elemen-elemen budaya dari berbagai latar belakang yang berbeda, musik patrol menjadi wadah yang ideal untuk mengeksplorasi dan mengekspresikan nilai-nilai budaya yang beragam. Musik ini tidak hanya sebagai bentuk hiburan, namun juga merupakan sarana transmisi nilai-nilai budaya yang kuat dan berpengaruh dalam membangun identitas bangsa.
Musik patrol adalah bentuk seni musik tradisional yang memanfaatkan alat musik sederhana, yaitu kentongan. Dalam ansambel patrol, satu-satunya instrumen melodis adalah seruling bambu dengan nada slendro. Namun, saat ini, sering digunakan seruling dengan nada diatonis untuk dapat memainkan berbagai jenis lagu, termasuk lagu pop dan dangdut. Keberadaan musik patrol sebagai identitas Kota Jember tidak terlepas dari peran komunitas Pandhalungan (Permadi, 2019). Pandhalungan merupakan akulturasi budaya antara suku Jawa dan suku Madura yang meliputi wilayah Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, Jember dan sebagian Banyuwangi. Seiring berjalannya waktu, musik patrol telah diakui sebagai bentuk seni musik tradisional yang memiliki nilai dan norma unik di dalamnya. (Zabrina et al., 2023).
Identitas Nasional Indonesia merupakan suatu gagasan yang mewakili jati diri bangsa, yang meliputi ciri-ciri, karakter, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Identitas tersebut terbentuk dari perjalanan sejarah, budaya, bahasa, dan keberagaman yang panjang di Indonesia. Identitas nasional Indonesia muncul dari pengakuan akan keberagaman suku, agama, ras, adat istiadat, dan budaya, yang diikat oleh semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Ciri-ciri Budaya dan Keberagaman Indonesia
Peran musik patrol dalam Identitas Nasional
Musik patrol memegang peranan penting dalam membentuk dan memelihara jati diri bangsa, khususnya di negara-negara yang memiliki tradisi musik yang kaya dan beragam. Di Indonesia misalnya, musik patrol merupakan salah satu bentuk musik tradisional yang mengandung nilai-nilai budaya dan sejarah yang penting. Berikut ini beberapa peran musik patrol dalam jati diri bangsa.
Sejarah pembentukan jati diri bangsa Indonesia adalah proses kompleks yang melibatkan banyak aspek, dari perjuangan kemerdekaan hingga penciptaan simbol-simbol nasional. Sebelum merdeka, Indonesia terdiri dari berbagai kerajaan dan kesultanan dengan identitas lokal yang beragam. Gerakan untuk menyatukan daerah-daerah tersebut menjadi satu negara dimulai. Raden Ajeng Kartini terkenal karena perjuangannya untuk emansipasi wanita dan pendidikan yang berkontribusi pada kesadaran nasional. Kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 menunjukkan awal pembentukan jati diri nasional formal, melalui perjuangan melawan penjajah dan pembentukan konstitusi. Sukarno-Hatta bekerja bersama dalam merumuskan dan mendeklarasikan kemerdekaan, serta merancang struktur pemerintahan.