Ia sempat menyuruh anggota bergerak. Dudung lupa bahwa doktrin tentara itu "siap laksanakan". Itulah yang terjadi. Kemarahan banyak anggota TNI.
Memang Dudung meralat ucapannya dengan minta berhenti bergerak. Tapi rupanya tak semua siap laksanakan. Buktinya kemarin ada peluru nyasar ke ruang kerja ES di Senayan. Diyakini yang melepas tembakan, bukan jombi, hantu atau pocong. Itu pasti dilecut orang.
Efendi Simbolon sendiri berusaha tenang. Tapi kata teman saya yang belajar sedikit ilmu, memaknai wajah ES sesungguhnya gundah. Ada rasa takut. Dan itu wajar manusiawi.
Pesan moral kepada ES dan yang lainnya, wakil rakyat. Bekerjalah dengan baik . Bekerja keras bukan berkata kasar. Mengoreksi bukan memaki.
Ingat ada akibat yang kontra produktif. Bagi elektabilitasmu dan partaimu. Juga tak mustahil disangka rakyat memberi mandat begitu.
Tidak benar itu coy.- ***