Mohon tunggu...
D Asikin
D Asikin Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi menulis

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jokowi Bingung, Rakyat 'Linglung'

18 September 2022   09:36 Diperbarui: 18 September 2022   09:40 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi sudah mulai membesar. Salah satu yang menonjol adalah dominasi dan monopoli kroni dan keluarga yang menguasai sektor usaha dengan melanggar peraturan perundangan.

Yang terahir di era reformasi. Rakyat masih tetap disuruh berhemat. Hemat energi, selalu diwanti wanti. Dilarang menggunakan produksi luar Negeri dll.

Dalam hal menyikat uang rakyat, mereka sudah lebih pandai. Kata yang lebih pantas barangkali lebih jahat. Korupsi  terjadi di semua lini. Secara vertikal dan horisontal. Dari pusat sampai daerah. Bahkan sampe RT/RW. Tiga institusi penegak hukum (Polisi, Jaksa dan KPK) nyaris kewalahan.

Di lain pihak kita belum pintar mendapat. Kekayaan alam yang melimpah belum termanfaatkan. Padahal Konstitusi kita memberi kewenangan yang luas kepada pemerintah untuk menguasai seluruh kekayaan alam untuk sebesar besarnya kemakmuran rakyat.

Sebagai Negara Agraris dan maritim kita malah lebih tergiur menjadi Negara industri. Konyolnya bahan baku industri didatangkan dari luar,seperti pulp untuk kertas atau jagung untuk industri makanan dan lain lain. Industril bukan haram cuma harus berbasis pengolahan produksi dalam Negeri. Buat apa buat pabrik mobil, apalagi pabrik pesawat terbang.

Produksi Pertanian dan Kelautan seharusnya dikelola dengan baik.  Kemudian diolah sampai jadi matang atau setengah matang jangan  diekspor mentah. Yang terjadi, terbukti neraca dagang kita selalu jeblog. Defisit. Eksport sekarung, import segunung.

Kesimpulan obrolan teman teman itu, kita ini baru pandai menghemat, pintar menyikat tapi belum lihay mendapat. Ya melarat jadinya.

Presiden bingung rakyat lebih bingung. Jangan lupa itu kata Anthony Budiawan. Saya mah cukup manggut manggut, kecut.-  *

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun