Mohon tunggu...
D Asikin
D Asikin Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi menulis

menulis sejak usia muda

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mengungkap Keraguan terhadap Akurasi Lie Detector

8 September 2022   07:04 Diperbarui: 8 September 2022   07:11 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada juga hasil LD yang menghasilkan kejujuran karena tidak ada reaksi negatif waktu diperiksa LD. Dia adalah Yessica Kumala Wongso yang dituduh meracun temannya Wayan Mirna Solihin. Hasil pemeriksaan LD itu menyatakan Yessica jujur. Tapi Hakim mengenyampingkan hasil LD dan lebih menggunakan keyakinan sendiri sebagai hakim sehingga Yessica dihukum 20 tahun penjara tahun 2016 .

Ito Sumardi menyebut bahwa orang, (tersangka atau saksi), bisa menolak dan tidak boleh dipaksa untuk diperiksa dengan LD. Sumber hukum LD itu cuma Sprint Kapolri bukan undang-undang.

Tapi rupanya penyidik kasus pembunuhan brigadir Youshua akan tetap menggunakan LD. Kabarnya 3 orang saksi sekaligus tersangka Bharada E, Kuat Maruf dan Bripka RR sudah melakukan uji itu di Pusat Laboratorium Forensik di Sentul Bogor. Hasil nya mereka jujur. Juga Putri Candrawati dan ART Susi.

Saya malam ini belum mendengar hasilnya. Sementara FS akan dibelit kabel kabel ditektor Kamis 8 September 22.

Sekedar background pengetahuan ada baiknya kita tahu sejak kapan orang atau aparat hukum mengenal dan mulai menerapkan LD, atau setidaknya yang mirip mirip dengan itu.

Konon sejak abad ke 19 alat  itu sudah dicoba diciptakan. Tahun 1895   mulai mencoba dengan teraphy air mendidih. Itu dilakukan oleh Casare Lamboiso seorang kriminolog Itali. Tangan yang diperiksa dimasukkan ke dalam air mendidih. Jika tidak luka ia akan dinyatakan jujur. Lalu ia juga mencoba dengan metode tekanan darah.  Tapi upaya yang diberi nama "Limboiso Glove" itu tidak berlanjut.

Lalu muncul Mosso seorang Phisikolog, juga di Italia. Ia menggunakan teraphy tekanan darah. Alat yang dihasilkan dinamai Mosso's  Cradle.

Setelah perang dunia ke 1  seorang Phisikolog bernama Leonard Keleer menambah penemuan LD dengan analisa ketahanan kulit terhadap arus listrik yang disebut Galvanic Skin Respon.

Saya tidak menemukan data yang pasti kapan alat itu masuk dan digunakan di Indonesia. Tapi yang digunakan untuk menguji Sambo dan kawan-kawan sekarang, kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, didatangkan dari Amerika tahun 2019. Tingkat akurasinya mencapai 93%. Wallahu alam.- **-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun