Ia tak geming meski laporan yang sama sebelumnya  telah ditolak dan dihentikan penyidik. Tentu banyak yang heran tentang sikapnya itu. Cuma sekarang berubah locus deliktusnya ke Magelang bukan lagi di rumah dinas Kadiv propam di Duren Tiga Jakarta tempat pembunuhan brigadir Youshua. Tapi itu masih tetap diterima pemeriksa dan masuk dalam BAP kata Amran Hanis.
Okelah kalau begitu, tapi maaf, banyak masyarakat bingung dan merasa aneh. Sulit masuk akal sehat. Kok bisa rubah begitu. Banyak orang menduga PC tidak jujur. Mantan pengacara Bharada E, Dealopa Yumara tegas menuduh PC berbohong. Ia juga tidak setuju FS, Bripka RR dan MK dijadikan saksi. Mereka itu kan sama sama tersangka. Selain itu mereka sudah jelas pembohong.
Pakar hukum tatanegara Reply Harun mencoba "menerawang" logika bohongnya PC. Katanya sangat mungkin itu upaya meringankan hukuman suami yang pada gilirannya juga meringankan dia.
Untuk menebus rasa bersalah. Siapa tahu dia merasa berselingkuh dengan ajudan itu. Ada ucapan malu mba yang diucapkan kepada pemeriksa dari LPSK. Jadi menurut mantan Komisaris utama PT Jasa marga itu kemungkinan isu hubungan istimewa PC dengan brigadir Youshua itu benar adanya. Jadi dia merasa harus menebus dosa dengan meringankan hukuman suami. Ada sebab kenapa sang suami gelap mata.
Ngeri ngeri sedap dia rubah jadi geli geli sedap. Tapi yang agak pas barangkali tagarnya "sedap sedap ngeri".
Guru besar hukum dan jender Prof. Sulistiowati Irianto menyebut sulit bagi PC untuk berbuat jujur. Pertama ia masih mencintai suami seperti yang diucapkannya. Kedua mungkin dia sudah terbingkai budaya perempuan. Taat dan patuh pada suami. Lagi pula dalam agama Kristen perceraian itu diharamkan.
"Apa yang sudah dipersatukan tuhan jangan dipisahkan oleh manusia" (Marcus 10 : 9).
Mungkin PC masih berharap meski sudah menjadi bubur, nasi itu masih bisa diais dan dinikmati. Sudah kadung, bareng bareng'di penjara. Tapi masih berharap dengan hukuman yang agak ringan. Maka itulah dia kembali (diduga) membuat bohong berjilid.
Pasti orang yang masih punya akal sehat akan merinding ketika ingat penggalan sabda Rasul bahwa sekali orang berbuat bohong akan lahir bohong bohong berikutnya.- ***