Aku: "Sudah 6 bulan dok, sejak awal Januari 2022."
Dokter: "Sebelum suara hilang, apa ada sakit kepala atau mual atau muntah-muntah?"
Aku: "Gak ada gejala apa-apa, awalnya bangun tidur tiba-tiba suara hilang. Saya sempat mikir mungkin kebanyakan makan gorengan. Dua hari suara hilang, habis itu kembali lagi. Seminggu kemudian, bangun tidur hilang lagi suaranya. Dan sejak itu sudah gak balik-balik lagi."
Dokter: "Atau sejak suara hilang sampai sekarang, ada pusing, sakit kepala, mual atau muntah."
Aku: "Gak ada juga."
Dokter: "Oh tiba-tiba aja gitu ya. Gampang keselek gak?"
Aku: "Iya dok gampang banget keselek. Kadang minum air mineral aja bisa keselek."
Dokter: "Ini catatan Dokter THT kan agak ngeri ya, tapi gak papa. Nanti ibu CT Scan dulu, kita lihat hasilnya. Minggu depannya baru tes darah, bila hasil CT Scan tidak terlihat masalahnya. Jadi karena sudah 6 bulan kondisi pita suara ibu seperti ini, dan tidak dilakukan tindakan apa-apa, maka saraf ibu sudah mendeteksi, kalau kondisi ini adalah kondisi normal. Saat ada gangguan pada saraf, bila langsung ditangani, saraf akan mendeteksi, bahwa kondisi saat ini tidak normal, maka harus dilakukan terapi, agar saraf kembalia ke kondisi yang seharusnya. Bila tidak ada tindakan, maka kondisi saraf yang ada gangguan, dianggap sebagai kondisi normal, sehingga saraf-saraf tidak berusaha untuk mengubah kondisinya."
Dokter melanjutkan: "Jika ibu suaranya baru hilang, terus ketemu saya, maka saya aku lakukan berbagai tindakan sekaligus, agar cepat sarafnya sadar kalau sedang ada gangguan. Karena sudah 6 bulan, Â per minggu hanya bisa satu tindakan, gak bisa sekaligus. Begitulah aturannya BPJS. Jadi untuk sekarang CT Scan dulu ke Radiologi. Minggu depan kita lihat hasilnya, baru ditentukan perlu tes darah atau gak."
Karena muka aku kelihatan khawatir, dokternya bilang, "gak papa bu, kita harus temukan masalahnya dulu, agar tau harus bagaimana pengobatannya."
Sukanya sama Dokter yang komuikatif begini, kita jadi paham kondisi kita, paham harus ngapain dan termotivasi untuk sembuh. Bahkan dalam penjelasannya, Dokter Saraf gak pernah menyinggung catatan yang ditulis Dokter THT, Dokternya lebih memilih, menjelaskan mengenai penyakitnya dan proses pengobatannya. Hal ini melegakan untuk aku sebagai pasien.
