Habis itu langsung sarapan kalap di hotel. Setelah sarapan, masih sempat tidur dulu, sebelum siap-siap untuk check out. Seperti yang sudah aku ceritaka sebelumnya, emang sengaja pesan Kereta Api untuk kembali ke Bekasi, yang  jam 16.00 WIB, agar bisa makan siang dulu.
Menu incaran selanjutnya adalah Gulai Kambing Bustaman Pak Sabar. Gulai Kambing ini ternyata sudah lama terkenal di Semarang, dan ada sejak 1971. Bustaman sendiri adalah nama Kampung di Semarang, yang dulu merupakan pemotongan dan pengolahan kambing.Â
Seperti biasa, selama aku tinggal Semarang, nggak tau ada kuliner ini. Mungkin karena dulu jaman kuliah duit pas-pasan, jadi nggak berminat hunting kuliner.
Semua kuliner yang aku jelajahi di Semarang ini, nggak ada yang lebih dari Rp. 100.000 untuk 2 orang. Dan ongkos di Semarang juga murah. Bisa jadi pilihan buat anda pecinta kuliner tapi uangnya lagi pas-pasan.
Sebenarnya ada  kuliner Semarang yang nggak sempat dihampiri, Babat Gongso. Soalnya Babat Gongso ini juga nggak nemu di Jabodetabek. Mungkin bisa masuk dalam list untuk trip berikutnya.
Dan kalau ngomong soal kuliner Semarang, banyak yang sudah terkenal, seperti Loenpia, Tahu Gimbal, Soto Bangkong dan lain-lain. Tapi kebetulan aku nggak terlalu kepengin.Â
Begitulah kisah jelajah kuliner di Semarang. Semoga bisa untuk rekomendasi teman-teman penggila kuliner. Selamat mencoba.
____