Aku jadi buka lagi email itu. Ternyata sebelumnya selama 3 hari berturut-turut, dia sudah email juga, cuma masuk ke spam. Dan kalau di HP kan alamat email nggak kelihatan. Salahnya aku, nggak ngecek dulu alamat emailnya apa. Ternyata bukan dari Apple dong. Cekidot:
Nggak jelas alamat emailnya apaan. Dan pas nyoba klik lagi verifikasi akun, alamat website-nya sudah hilang. Kalau via HP nggak ketauan alamat websitenya, jadi nggak ngeh. Pas buka di laptop, ya ampun nggak jelas banget alamatnya, dah gitu sekarang sudah tidak terdaftar. Sungguh aku merasa ditipu mengkal-mengkal eh mentah-mentah.
Keesokan harinya, jam 6 pagi, aku dapat SMS lagi kalau transaksi kartu kredit gagal. Itu orang berarti masih nyoba lagi. Untung kartu kredit sudah diblokir dan ditutup oleh Citibank. Kebayang kan kalau dia pertama kali nyoba pas jam 12 malam, pas udah tidur. Tau-tau besok sudah banyak transaksi kartu kredit. Bisa pingsan.Â
Siangnya ada email balasan dari GIA, seperti berikut:
Berarti selanjutnya adalah menunggu. Tapi terus aku juga dapat email formulir sanggahan dari Citibank yang kemudian aku kirim juga via email. Formulirnya seperti berikut:
Untuk memastikan, aku menghubungi CS Citibank lagi, katanya email sudah diterima dan tunggu prosesnya 2-20 hari kerja. Dan bila, saat cetak tagihan, proses belum selesai, transaksi yang masih dalam investigasi akan langsung dikredit. Jadi tidak perlu dibayar. Aku pikir okelah nunggu 20 hari kerja berarti.
Setelah sabar menanti, kabar gembira itu datang. Hari minggu sore, aku dapat email dari GIA, seperti berikut:
Alhamdulillah. Transaksinya bahkan dibatalkan, artinya dia nggak jadi terbang naik GIA. Dan yah tinggal nunggu refund-nya.
Aku iseng ngecek tiap hari transaksi kartu kredit aku. Dan alhamdulillah, hari ini uangnya sudah di-refund. Malah terdata tanggal 10 Agustus 2018. Tapi baru muncul hari ini. Artinya prosesnya hanya 10 hari kerja. Lumayan cepat.
Ini akan jadi pengalaman paling berharga bagi aku, untuk lebih berhati-hati lagi. Dan terima kasih banyak Citibank dan GIA atas bantuan dan kerjasamanya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk teman-teman agar lebih berhati-hati dan waspada bila mengalami hal yang sama dengan aku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Humaniora Selengkapnya