Sebagai penggemar Manchester United (MU), aku punya kiper-kiper favorit yang pernah dimiliki MU, yaitu Pieter Schmeichel, Edwin van der Sar dan terakhir David De Gea.
Dalam masa-masa awal pensiunnya Sir Alex Ferguson (SAF), De Gea banyak mengalami peningkatan. Mungkin karena sepeninggal SAF, manager-manager baru MU belum juga menemukan formasi tim yang solid, sehingga membuat De Gea sering jadi harapan terakhir di pertahanan MU. Itu juga yang membuat kemampuannya semakin meningkat. Jadi tak heran De Gea sering jadi penyelamat dan sering berhasil tak kebobolan alias "clean sheet".
Nah saat Piala Dunia 2018 ini, De Gea selalu jadi bulan-bulanan warganet. Entah karena mereka kesal tim yang didukungnya kalah, sehingga perlu mencari kambing putih eh hitam. Atau malah sangkin senengnya tim yang didukung menang. Atau karena mereka sirik aja, De Gea dari MU bukan dari klub yang mereka dukung. *kemudian dipentung warganet :p
Seperti waktu Spanyol melawan Portugal, De Gea emang sempat blunder. Tapi ya... emang pemainnya Spanyol sudah bener tuh jaga pertahanannya. Terus kalau  penyerangnya Spanyol top, kan jadi bakalan menang.
Paling parah saat Spanyol lawan Rusia, De Gea selama pertandingan nggak pernah menyelamatkan gawangnya. Ya iyalah bolanya jarang sampai ke gawang Spanyol. Kalau soal pinalti, yah namanya pinalti sih kudu gol. Kalau nggak gol, berarti eksekutornya aja yang rada-rada.Â
Itu menurut analisa aku yang nggak perlu dibahas apalagi diperdebatkan, karena aku bukan pengamat hanya penikmat. hihihi.
Tapi kurang gemilangnya atau kurang beruntungnya De Gea, bikin aku senang. Bukan senang karena De Gea jadi bulan-bulanan, tapi karena Spanyol jadi tersingkir. *asli ini aku nanti didatengin matador
Emang De Gea lebih cocok di MU, mungkin karena lebih sejahtera. Kalau kata temen, dibayar sama swasta dengan dibayar sama pemerintah, semangatnya beda. Hihihi.
Nggak apa-apa kalau nanti nggak dipakai lagi sama Spanyol, bisa dinaturalisasi Inggris. *laaaaaahhhhh???
___
Tulisan ini hanya buat ngimbangin bulan-bulanan warganet. Jadi harap jangan sedih bacanya. :p
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H