Tertarik ikutan lomba ini, karena temanya bebas. Jadi bisa nulis sesuai dengan keinginan. Selain itu jam tayang pas malam tahun baru dari jam 18.00 WIB sampai 06.00 WIB. Kebeneran lagi nggak ada acara apa-apa dan suami pun lagi mudik. Timbang malam tahun baru bengong-bengong aja, ketauan ikutan lomba. Momennya sungguh klik banget.
Bisa dibayangkan karena jam tayang dibatasi, server Kompasiana langsung jebol. Dari jam 8 malam nyoba publish, nggak sukses-sukses. Sampai akhirnya jam 3 pagi baru sukses publish. Â Asli malam tahun baru yang sibuk. Sibuk baca tulisan Kompasianer yang ikutan lomba dan sibuk usaha untuk publish.
Mengharukannya tulisan aku sampai jam 6 pagi yang baca hanya 3 orang. Sudah pasrah nggak bakalan menang. Bahkan sampai menjelang pengumuman pemenang, yang baca hanya 15 orang. Itu yang baca kayaknya cuma juri doang.
Di bulan Maret ada Kompasianer yang mention Twitter aku, ngucapin selamat menang dapat iPad. Langsung mikir, ini pasti becanda. Eh pas cek pengumumannya, ternyata bener dong dapet Juara 1. Asli merinding disko gitu, nggak nyangka. Mana hadiahnya iPad, yang di jaman itu masih barang baru dan masih jarang yang punya. Bahkan sampai sekarang aku nggak lupa gimana rasanya waktu itu. Pertama kali ikutan lomba dan menang. Dan iPad itu sampai sekarang masih aku pakai. Awet banget. Mungkin itu iPad dikasih formalin.
Setelah pengumuman lomba barulah tulisanku yang berjudul "Mengintip Isi Kantong Pengamen Ibukota" dibaca ribuan orang, tapi sekarang udah turun lagi jumlah pembacanya. Juga yang komen, dari cuma 2 orang, terus jadi puluhan orang yang komen, dan sekarang komennya hilang. Sungguh dinamis sekali ya.
Sehingga dari sedikit lomba yang aku ikuti, aku sudah tidak pernah lagi dapat Juara I. Seringnya dapet hadiah hiburan. Kirain bakalan meningkat, tapi ternyata aku memang kurang berbakat ikutan lomba menulis, terutama kalau nge-review produk. Atau mungkin lebih tepatnya, nggak punya bakat menulis. :p
Freez Pertama
Hal tak terduga selanjutnya, tulisan aku "Kopdar Bareng Wimar Witoelar" masuk dalam Freez edisi pertama, yang dicetak di Koran Kompas. Nggak nyangka itu tulisan bisa kepilih. Padahal tulisan begitu doang.
Kopdar Pertama