Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Wisata Sumbar] Sensasi Bermalam di Hutan Belantara

26 April 2017   13:22 Diperbarui: 27 April 2017   06:00 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semakin ke atas, jalannya semakin sempit, hanya cukup untuk motor | Dokumentasi Pribadi

Setelah penuh drama dalam perjalanan dari Pulau Pasumpahan, kami pun menuju ke tujuan wisata yang terakhir. Yaitu bermalam di tengah hutan belantara. Tempat ini memang bukan tujuan wisata yang biasa. Tapi pihak travel merekomendasikan untuk mencoba sensasi bermalam di hutan. Yah berhubung ini obyek wisata yang unik dan tidak biasa, kami pun menyetujui ide itu.

Abaikan orangnya, fokus sama mobilnya :) | Dokumentasi Pribadi
Abaikan orangnya, fokus sama mobilnya :) | Dokumentasi Pribadi
Obyek wisata yang antimainstream ini, menyediakan cottage atau seperti rumah tinggal di tengah hutan rimba. Menuju ke sana dibutuhkan waktu sekitar 45 menit menggunakan mobil double cabin. Tempatnya di atas gunung dan jalannya sudah pasti jalan penuh batuan dan tanah. Sungguh berasa ikutan adventure. Belum habis deg-degan dari Pulau Pasumpahan, eh deg-degan lagi  pas menuju ke cottage. Mana gelap banget, sebelahnya sungai, kayak mau guling aja nh mobil.

Penginapan di tengah hutan | Dokumentasi Pribadi
Penginapan di tengah hutan | Dokumentasi Pribadi
Dan pas sudah sampai di penginapan, ya ampyuuuun suasananya kok berasa mencekam. Di sebelah cottage tersebut, ada air terjun, yang menurut pemandu wisatanya, tanah tersebut termasuk air terjunya, sudah bersertifikat yang merupakan hak milik pendiri paket wisata bermalam di hutan ini.

Beginilah saat kami menyusuri jalan2 di hutan | Dokumentasi Pribadi
Beginilah saat kami menyusuri jalan2 di hutan | Dokumentasi Pribadi
Sebenarnya paket wisata ini sudah dibuka sekitar 2-3 tahun yang lalu, hanya saja khusus wisatawan mancanegara. Sedang kan untuk wisatawan Indonesia dibuka baru-baru ini.  Wisatawan mancanegara, sangat suka dengan sensasi wisata di tengah hutan. Mungkin karena tempat tinggal mereka, hutan sudah susah ditemukan.

Semakin ke atas, jalannya semakin sempit, hanya cukup untuk motor | Dokumentasi Pribadi
Semakin ke atas, jalannya semakin sempit, hanya cukup untuk motor | Dokumentasi Pribadi
Sedang bagi wisatawan Indonesia, apalagi kayak aku, yang dulu pernah tinggal di kampung, suasana sunyi dan penuh dengan berbagai suara-suara aneh, sudah biasa. Tapi mungkin yang menarik justru tinggal di hutan sendirian, memandang kemanapun yang ada hanya gelap gulita, diiringi suara-suara yang kadang terdengar menyeramkan.

Ini dia tetangga kami di malam itu :p | Dokumentasi Pribadi
Ini dia tetangga kami di malam itu :p | Dokumentasi Pribadi
Penginapannya pun dirancang sedemikian rupa, dengan furniture dan bangunan layaknya tinggal di pedesaan. Sepertinya ke sini asik banget kalau ramai-ramai, bikin event dan seseruan bareng. Biar nggak takut-takut amat gitu. Lah kalau tiba-tiba malam-malam datang tamu binatang buas kan, ngeri juga.

Walaupun hutan belantara, kalau dipandang ya indah juga | Dokumentasi Pribadi
Walaupun hutan belantara, kalau dipandang ya indah juga | Dokumentasi Pribadi
Tapi walau ngeri dengan suara-suara dan takut kalau-kalau binatang buas datang, tetep aja tidurnya nyenyak. Yah mungkin karena wkatu kecil udah biasa. Barulah keesokan harinya, bisa kelihatan alam sekitar. Ternyata indah juga. Dan air terjun yang di sebelah cottage sungguh menawan.

Air terjun yang mengundang nafsu untuk berendam | Dokumentasi Pribadi
Air terjun yang mengundang nafsu untuk berendam | Dokumentasi Pribadi
Paginya setelah sarapan, sekalian olahraga, kami mencoba jalan-jalan di sekitar situ. Ternyata menyegarkan dan mengasikan juga. Suasana yang sunyi diiringi suara alam yang syahdu, sungguh menenangkan.

Hutan yang asik untuk dijelajahi | Dokumentasi Pribadi
Hutan yang asik untuk dijelajahi | Dokumentasi Pribadi
Berjalan-jalan dan mandi di air terjun sungguh bikin lupa waktu. Tak terasa sudah siang saja. Jadwal kami hanya sampai habis dzuhur. Jadi bersiap-siap untuk kembali ke kota. Sekaligus perut sudah keroncong kemayoran. Oh iya kalau wisata di sini, makan disediakan 3x sehari. Jadi jangan khwatir mikirin makanan.

Maaf ini fotonya nggak pas, soalnya udah ngeces banget lihat jengkol | Dokumentasi Pribadi
Maaf ini fotonya nggak pas, soalnya udah ngeces banget lihat jengkol | Dokumentasi Pribadi
Masakan sudah pasti jos, kalau orang Minang yang masak (kepedean, muji suku sendiri), dan makanannya masakan rumahan gitu. Yang paling berkesan masakan pas makan siang menjelang pulang. Ya ampyun ngeces seember, ada jengkol goreng, sambal mentah, toge dan daun singkong dan ikan mas bakar. Dan itu jengkol, baru dipetik langsung dari pohon jengkol yang tumbuh di hutan. Sumpah enak pake banget, makan sampai nambah-nambah. Hadeuuuh ini lagi nulis aja jadi ngeces lagi.

eh Pilkadanya udah selesai yaakkk.. hahhaha | Dokumentasi Pribadi
eh Pilkadanya udah selesai yaakkk.. hahhaha | Dokumentasi Pribadi
Begitulah edisi wisata Sumbar aku kali ini, buat yang hobi berpetualang, bermalam di sini, sangat direkomendasikan. Dan yang ingin indehoy, juga asik kayaknya. #eh. Hahaha.

.....

Sambil menunggu realisasi liburan @KoplakYoBand

.....

Sebelumnya:


[Wisata Sumbar] Kelok 9 Tak Cukup Hanya Dilewati

[Wisata Sumbar] Pemandangan Eksotis di Lembah Harau

[Wisata Sumbar] Danau Biru, Keindahan yang (Belum) Terjamah

[Wisata Sumbar] Pulau Pagang Bagaikan Miniatur Surga

[Wisata Sumbar] Pesona Pulau Pasumpahan Dibalut Ketegangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun