Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Nokia Itu Adalah Cinta Pertamaku

29 Mei 2015   12:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku termasuk orang yang terlambat mempunyai telepon selular (ponsel). Di tahun 2002 orang-orang sudah pada gonta-ganti ponsel berapa kali, aku baru pertama kali punya ponsel. Itu pun dibeliin sama Om aku, karena di kasian lihat keponakannya belum juga punya ponsel. Yah habis gimana tahun 2002 itu aku baru mulai kerja, gaji pas-pasan, belum punya kartu kredit dan yang paling utama belum punya tabungan.

Disuruh milih ponsel kalau nggak salah yang harganya 1,5juta-an. Akhirnya pilihan aku jatuh ke Nokia 3350. Di masa itu ponsel 3350 udah keren dibanding merk lain yang selevel. Dan saat itu simcard harganya masih Rp. 150.000, provider yang aku pilih Telkomsel. Nah no ponsel aku ini nggak pernah ganti sampe sekarang. Maklum aku kan tipe setia, bukan tipe 45 (#eaaa itu mah rumah yaa..).

[caption id="attachment_421125" align="aligncenter" width="288" caption="Nokia 3350 (a)"][/caption]

Nokia 3350 fiturnya masih Cuma bisa buat SMS, ringtonenya monoponik, gamenya ada 6 dan baterainya Li-Ion 1000 mAh, dulu ini penting banget. Dan yang menakjubkan tahan baterainya 260 jam bila dalam posisi standby. Dulu mah nggak perlu power bank.

[caption id="attachment_421127" align="aligncenter" width="288" caption="Nokia 3530 (b)"]

14328781471371780583
14328781471371780583
[/caption]

Setahun berlalu aku ganti ponsel lagi sekitar tahun 2003, kali ini udah bisa beli sendiri, yah walaupun nyicil pake kartu kredit. Ponsel pilihan selanjutnya tetep Nokia, kali ini yang tipe 3530. Kalau yang ini inovasi terbarunya, udah bisa MMS, ringtonenya udah poliponik dan layarnya udah berwarna, udah pake java dan baterainya lebih tahan lama, 312 jam standby.

[caption id="attachment_421128" align="aligncenter" width="288" caption="Nokia 6220 (c)"]

14328782381377569367
14328782381377569367
[/caption]

Kurang lebih setahun kemudian di tahun 2004, aku ganti ponsel lagi. Tentu tetap Nokia, kali ini 6220. Kelebihan ponsel ini, udah bisa foto-foto dong, kameranya 0.3 megapixels VGA, udah ada radionya, layarnya 128x128 pixels. Punya ponsel ini berasa udah keren bingits.

[caption id="attachment_421131" align="aligncenter" width="276" caption="Nokia N70 (d)"]

1432878518555577329
1432878518555577329
[/caption]

Bertahan cukup lama pake ponsel Nokia 6220 sekitar 2 tahunan, sebelum akhirnya pada tahun 2006 ganti lagi dengan Nokia N70. Nah kalau N70 udah bisa video call, jadi ada kamera depannya, OS nya udah pake Symbian, udah bisa email, udah bisa download musik MP3, udah ada slot memory card, layarnya warnanya udah 256.000 colors dan kameranya udah 2 megapixel. Pokoknya Nokia N-Series itu gebrakan baru dalam teknologi ponsel. Top bingits dah di masa itu.

[caption id="attachment_421132" align="aligncenter" width="139" caption="Nokia 5310 XpressMusic (e)"]

14328786771864607730
14328786771864607730
[/caption]

Kemudian di tahun 2008 ganti ponsel lagi dengan Nokia 5310 XpressMusic. Sebenarnya sih secara teknologi Nokia 5310 ini levelnya di bawah N-Series. Hanya saat itu N70 nya rusak dan kondisi keuangan lagi cekak, jadi bisanya tukar tambah dengan Nokia 5310. Kelebihan dari Nokia 5310 ini tentu pada audio, namanya aja XpressMusic, jadi ya suaranya emang lebih bagus dari N70.

Seiring dengan mewabahnya Blackberry (BB) di tahun 2009, yang bersamaan dengan mewabahnya media sosial. Nokia pun mulai ditinggalkan pengguna setianya. Tapi saat itu aku belum tertarik untuk ikut-ikutan punya BB. Aku sejak awal kok nggak tertarik dengan bentuknya.

Jadilah aku masih setia dengan Nokia 5310, yang dengan segala keterbatasannya tetap bisa buka Twitter dan bisa whatsapp-an. Sambil tetap menunggu inovasi Nokia selanjutnya. Kemudian Apple pun bikin gebrakan, menciptakan revolusi teknologi ponsel yang kemudian dikenal dengan smartphone (telepon pintar). Dan aku pun menyerah saat iPhone mulai terlihat seksi di mata aku.

Di tahun 2010, aku pun meninggalkan Nokia dan beralih ke iPhone. Di tahun ini smartphone mulai bertebaran dengan berbagai merk. Sayangnya Nokia lama move on dari Symbian. Sehingga Nokia semakin ditinggal penggunanya. Kemudian Nokia pun ngeluarin Lumia dengan OS Windows, tapi menurut aku sudah terlambat. Pengguna yang dulu udah terlanjur pindah ke lain hati.

[caption id="attachment_421134" align="aligncenter" width="139" caption="Nokia 2730 Classic (f)"]

14328787301582776457
14328787301582776457
[/caption]

Kemudian di akhir tahun 2011, saat papaku meninggal, ponselnya aku pakai, nomornya tetap aku aktifkan. Dan ponsel papa itu Nokia 2730 Classic, jadi kembali pakai Nokia, walau hanya sebagai ponsel kedua. Fiturnya standar sekali, kamera masih 2MP, yah belum masuk kategori smartphone.

[caption id="attachment_421135" align="aligncenter" width="139" caption="Nokia A105 (g)"]

14328788821453842456
14328788821453842456
[/caption]

Namun sayang di sayang di tahun 2014 Nokia 2730 ini pun hilang. Karena sudah terbiasa punya ponsel 2. Jadi saat Nokia 2730 hilang, aku putuskan beli gantinya. Aku belilah Nokia yang paling murah, Nokia A105. Harganya hanya Rp. 245.000. Pokoknya mah fiturnya standar banget. Yah yang penting bisa buat telepon dan SMS aja sih. Biar kalau telepon dan SMS nggak pake smartphone, supaya hemat baterai, secara aku tuh orangnya gaol banget getoh di media sosial.

Lalu tahun 2015 ini aku ganti iPhone lagi, tapi Nokia mah tetep juga. Walau sekarang ini Nokia hanya jadi yang kedua, jadi kalau aku pikir-pikir, aku tetep nggak bisa beralih sepenuhnya dari Nokia. Semacam cinta pertama yang tak pernah bisa dilupakan. #halah.

Dan sekarang Nokia pun berakhir dengan diakuisisi oleh Microsoft. Sepertinya Nokia A105 aku ini bakalan jadi Nokia terakhir aku. Sedih juga lihat Nokia yang dulu pernah berjaya yang semboyannya "Connecting People" dan kalau waktu dulu iklannya "Teknologi yang Mengerti Anda" ini harus berakhir tragis.

Yah begitu lah cerita panjang lebar soal ponsel-ponsel Nokia aku. Ada yang pernah punya ponsel yang sama dengan aku? Kalau nggak ada ya udah, jangan nangis. Hahaha.

___

Dalam rangka mengucapkan selamat tinggal pada Nokia bersama @KoplakYoBand

___

Sumber Foto:

a). http://www.situshp.com/hp/NO-Nokia/680-3350.html

b). http://www.situshp.com/hp/NO-Nokia/205-3530.html

c). http://www.engadget.com/products/nokia/6220

d). http://www.engadget.com/products/nokia/n70/

e). http://www.situshp.com/hp/NO-Nokia/21-5310.html

f). http://www.situshp.com/hp/NO-Nokia/1971-2730_classic.html

g). http://www.situshp.com/hp/NO-Nokia/3362-105.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun