Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Nonton Konser Musik Nyook!!!

1 November 2012   05:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:08 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13517454791807477210

[caption id="attachment_221060" align="aligncenter" width="518" caption="Satu-satunya tiket konser yang masih disimpan.. hihihi.. (dok pribadi)"] [/caption] Dulu waktu SMP dan SMA pengen banget nonton konser-konser rock gitu. Tapi berhubung tinggal di Papua, saya harus pasrah, hanya cukup bermimpi sambil jingrak-jingrakan di tempat tidur. Saat kuliah, mulailah agak-agak terealisasi yang namanya nonton konser. Walau dengan uang cekak alias pas-pas-an, bisalah lumayan nonton beberapa konser band  dan penyanyi ngetop dimasanya. Awal kuliah secara nggak disengaja, ketemu Armand Maulana dan Dewi Gita di salah satu Mal ternama di Semarang. Sangkin penasarannya, saya dan teman saya nanya ke satpam (maklumlah waktu itu mbah gugel belum tenar). Ternyata menurut Pak Satpam kalau nanti malam ada konser band GIGI, di lantai paling atas Mal itu. Dan harga tiketnya 5.000. Langsung tertarik nonton konser band GIGI. Dan asiklah nonton Armad dan temen-temennya tampil. Aksi panggungnya keren. Lagu-lagunya juga bagus-bagus. Dulu tuh tren nya beli tiket dapet sebungkus rokok dari sponsor. Yang untung yah temen-temen saya yang ngerokok. Nggak ngerti kenapa banyak banget merek rokok yang jadi sponsor utama konser-konser musik. Apa karena banyak orang yang ngerokok, atau hanya pabrik rokok yang punya uang banyak untuk begituan. Entahlah... Silahkan menerka-nerka. Sebenarnya yang paling pengen saya tonton konsernya itu Iwan Fals. Dulu semua album kasetnya saya punya. Terus kamar saya penuh sama poster-poster Iwan Fals. Hampir tiap pagi konser sendiri di kamar nyetel lagu Iwan Fals kenceng-kenceng, sampe sekosan pada budeg kali kupingnya. Bahkan saya pernah diomelin Bu Kos, gara-gara poster Iwan Fals yang full body nangkring menuhin pintu kamar saya di bagian luar. Poster itu membuat calon penghuni kos, nggak berminat ngekos di kos saya. Bukan karena nggak suka Iwan Fals, karena dikira kos cowok atau dikira kosnya nyampur, ada cewek ada cowok juga. Walau udah dijelasin, banyak yang nggak percaya, kalau yang punya kamar itu cewek. Hihihi. Eh nggak dinyana-nyana dapet info  Iwan Fals mau konser di Semarang. Langsung nyari-nyari info, beli tiketnya dimana, terus siapa nih yang mau nemenin aku nonton konser. Sampe di lapangan sepakbola tempat konser berlangsung, banyak banget orang mirip Iwan Fals, dengan rambut gondrong dan kumisan (sesuai dengan penampilan Iwan Fals dimasa itu). Ya ampyuuun kayak hidup disebuah daerah yang orangnya sama semua. Waktu itu band pembukanya Cleopatra, yang nggak dipeduliin sama penonton. Malah banyak yang nunggu Iwan Fals di pintu-pintu masuk. Saya heran, kenapa harus ada band pembuka yaa?? Secara band pembuka itu nggak ditonton orang, malahan bikin orang emosi, karena yang ditunggu nggak dateng-dateng. Semua orang pun kecele, ternyata Iwan Fals masuk nggak melalui pintu, tapi turun dari helikopter. Merinding tak terkendali lihat aksi itu. Dan mulailah Iwan Fals menyanyikan lagu pertama. Saya pikir semua lagu udah dipersiapkan, ternyata, Iwan Fals membawakan lagu sesui dengan permintaan penonton, Alhasil, band pengiring kewalahan, ada lagu yang mereka belum tau nadanya. Iwan Fals pun memberikan kursus singkat. Dan lagu pun akhirnya mengalun dengan sukses. Ternyata tak semua konser itu menyenangkan untuk ditonton. Suatu ketika, saya diajak temen kos saya untuk nonton sebuah band yang sangat ngetop dimasa itu, band yang disukai para abegeh. Tadinya saya sangat tidak tertarik, tapi teman saya memaksa, karena nggak ada temen buat nonton. Saya pun tak tega, dengan berat hati saya temani. Daaaaan… Sungguh mengecewakan… Masak kerenan band pembukanya daripada band utamanya. Begitu cek sound dan nyetem-nyetem alat music, masak itu grup band ngabisin waktu hampir sejam. Mana panas, dan itu para abegeh treak-treakin vokalisnya. Puyeng banget. Dan pas udah mulai satu lagu, saya makin kecewa, suara dengan musiknya nggak nyatu, lari kemana-mana, dan pas nada tinggi, suaranya nggak nyampe. Yang bikin kesel, ituh para abegeh tetep aja treak-treak histeris. Hadeuuuh.. Adalagi diajak nonton konser band, yang lagunya romantis, dan banyak yang slow-slow lagunya. Saya bukannya menikmati, malah jadi ngantuk. Nggak enak ternyata nonton konser lagu yang begituan. Mana itu band mahal di kala itu. Harga tiketnya sampai 50.000. Sementara dimasa itu konser-konser band kisaran tiketnya 5000-15000. Rugi daaah, udah bayar mahal, malah tidur. Hihihi. Paling seru waktu nonton konser Jamrud untuk yang kedua kalinya, karena temen-temen kos ku, pada mau ikut nonton. Padahal mereka cewek-cewek yang nggak doyan musik rock. Ada 5 orang yang mau ikut, sementara saya tadinya hanya mau pergi sama pacar aja. Seru sih rame-rame, tapi kalau cowoknya sendirian doang repot juga, kalau tiba-tiba konsernya rusuh. Tapi mereka maksa, ya udah cuma bisa berdoa, semoga nggak rusuh. Pakelah itu kaos hitam, biar nggak ngundang perhatian, kalau mereka ini cewek semua. Nah pas penonton pada lompat-lompat, temen-temen saya tetep diem. Saya bilang harus ikut lompat, kalau nggak nanti kakinya keinjek-injek. Dan bener aja, pada keinjek kaki orang yang lompat, sakitnya minta ampun. Setelah itu barulah mereka lompat-lompat juga. Dan temen-temen saya pun merasa udah metal banget. Gayanya ampun daah.. Hahaha.. Pas udah selesai, pada bilang, wah ternyata seru juga yaa…langsung refresh rasanya..segala suntuk mendadak lenyap.. Kemudian mereka pun ketagihan, minta diajakin nonton konser lagi. Hihihi.. *Ketagihan kok nonton konser rock.* Saya juga pernah ngerasa udah jadi Oi sejati, dengan nonton Konser Iwan Fals di Jogjakarta, tanggal 5 April 2001. Konser pertama Iwan Fals yang lumayan besar, sejak kepergian Galang Rambu Anarki. Dihadiri sekitar 50ribu penonton. Konser ini begitu megah dan luarbiasa. Dari Semarang saya dan beberapa teman saya nonton konser itu, dan saya merasa udah datang dari jauh. Pas selesai konser, pada ngegembel di Malioboro, nunggu bis besok pagi. Ternyata itu orang-orang ada yang dateng, dari Medan, Lampung, Kalimantan, Makasar, Bandung dan lain-lain. Dari pas awal udah belagu akhirnya malu, ternyata rombongan aku paling deket. Masih banyak lagi konser-konser yang sudah saya tonton. Tapi seumur-umur belum pernah tuh nonton konser import. Soalnya dulu jaman kuliah cekaaaak alias indak ado pitiiiii... Giliran sekarang selain kadang waktunya yang nggak pas, yah itu yang banyak dateng boyband Korea yang unyu-unyu. Hihihi. Paling yang masih rutin di tonton Konser Iwan Fals di PRJ setahun sekali. Lumayaan.. ___ Tulisan ini dibuat dalam rangka persiapan Konser @KoplakYoBand... Hihihi.. Lagu Etty Payah dipilih sebagai soundtrack semata-mata karena lagu ini berhubungan dengan jamban.. Hihihi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun