Menunggu tentu suatu hal yang tak menyenangkan. Tantangan saat menunggu adalah menyibukkan diri. Kalau waktu jaman telepon belum ada di genggaman, menunggu menjadi satu hal yang bisa bikin orang berubah wujud. Dari senyum berubah jadi cemberut. Dari mesem berubah jadi manyun. Paling parah dari kece berubah jadi memble. Hihihi..
Di masa itu gue untung nggak punya banyak momen menunggu. Karena gue tuh pacaran ala kadarnya, kalau pas pengen ketemu ya ketemu, kalau pas salah satu punya duit ya jalan atau nonton bioskop. Dan malam minggu bukan jadwal gue kencan, tapi itu jadwal nonton bola atau nemenin temen kos yang jomblo. Ini sama sekali bukan alasan tapi ya emang itulah gaya pacaran yang ala kadarnya.Gue selalu bersyukur dengan pacaran yang ala kadarnya ini, karena gue nggak ngalami yang namanya derita menunggu.
------
Dulu ada temen kos gue, tiap jam makan siang dan makan malam menunggu cowoknya jemput buat makan bareng. Dan gue cuma bisa menyaksikan derita itu dari kamar gue sambil konser tunggal nyanyiin lagu Bang Iwan Fals.
Tiap bunyi bel di kos, temen gue itu lari-lari buat lihat siapa yang datang, eh yang datang tak jua yang dinanti. Akhirnya temen gue kayak resepsionis, kerjanya manggilin temen gue yang kedatangan tamu. Gue bingung lihat dia mondar mandir kayak seterikaan ayam jago. Antara kasihan sama lucu, jadinya ketawa-ketawa nanggung gitu.
-----
Adalagi temen gue, pas malam minggu, gue ajak makan bareng-bareng ke warteg andalan anak kos, eh dia nggak mau katanya mau nunggu belahan jiwanya mau ngapel. Ya udah kita tinggal dia di kos sendirian nonton film Mega Bollywood (jaman Indosiar lagi demam Bollywood).
Jam 9 kita balik ke kos, dia masih konsentrasi nonton film Bollywood dengan mata berkaca-kaca. Gue pikir nih anak menghayati banget sampai nangis bombay segala, eh taunya nangis karena cowoknya nggak kunjung tiba. Terus gue tanya, "Nggak di telepon ke kosnya kenapa dia nggak datang?"
Temen gue nyawut sambil mewek, "Ih sorry ya.. Gengsi dong nelponin dia.. Kan dia yang janji, ya harusnya dia yang telepon, kenapa nggak jadi datang.."
"Jiaaaah kalau gengsi ngapain nangis.. Rugi amat..."
"Habisnya gue lapeeeeeerrrrr......"