[caption id="attachment_112135" align="aligncenter" width="640" caption="Batu Malin Kundang (Date Picture Taken: 13/09/2010)"][/caption] Tentu hampir seluruh rakyat Indonesia di masa kecil pernah mendengar kisah legenda "Malin Kundang Anak Durhaka". Kisah yang diakhiri dengan doa sang Bunda sehingga mengubah Malin Kundang menjadi batu. Batu Malin Kundang tersebut ada di Pantai Air Manis, Padang, Sumatera Barat. Bila anda ke kota Padang sempatkanlah melihat Batu Malin Kundang dan menikmati pemandangan Pantai Air Manis. Batu Malin Kundang berbentuk orang yang sedang bersujud di tengah kapal yang hancur. Boleh percaya boleh tidak akan kisah yang diwariskan turun temurun sejak jaman dulu. Namun bila anda melihat langsung, kisah itu seperti nyata. Banyak sekali anak-anak yang ingin melihat Batu Malin Kundang ini, karena mereka begitu tertarik dan ingin membuktikan sendiri bahwa batu itu ada. Namun sayang sekali obyek wisata ini kurang terurus, sehingga kurang nyaman rasanya berlama-lama di sana. Seakan obyek wisata itu dibiarkan demikian adanya, tanpa tertarik untuk menjadikan tempat tujuan wisata yang menjanjikan. Akan lebih terjaga bila area Batu Malin Kundang di beri pembatas, sehingga orang tidak bisa menginjak-injak batu dengan semena-mena dan tentu bagi yang ingin mengabadikan gambarnya akan menjadi lebih mudah. Dengan pembatas, rangkaian batu akan terlihat jelas dan bisa tergambar nyata bentuk dari bongkahan kapal dan manusia yang sedang bersujud itu. Karena dengan semua pengunjung berdiri disana dan menginjak batu-batuan itu, kita saja yang orang dewasa sulit membayangkan bentuk dari kesatuan manusia dan kapal tersebut, apalagi untuk menerangkannya kepada anak-anak. Dan tentu alangkah menariknya bila obyek wisata Malin Kundang ini, juga menyediakan museum kecil untuk menonton kisah "Malin Kundang Anak Durhaka" dan juga terdapat miniatur yang menggambarkan kisahnya. Tentunya juga disediakan tempat menjual berbagai souvenir, mulai dari kaos, buku dan DVD kisah Malin Kundang Anak Durhaka, miniatur Batu Malin Kundang (seperti miniatur Candi yang banyak di jual di Candi Borobudur dan Candi Prambanan). Bisa juga disediakan berbagai permainan air seperti Banana Boat dan disediakan saung-saung di pinggir pantai untuk duduk-duduk bersantai. Demikian juga dengan jalan menuju kesana, sebaiknya dibuat lebih lebar lagi, karena saat mobil papasan agak tersendat karena jalannya terlalu kecil. Masih banyaklah hal yang bisa dikembangkan agar obyek wisata Batu Malin Kundang ini mempunyai daya tarik bagi wisatawan domestik maupun asing. Obyek wisata Batu Malin Kundang hanyalah salah satu contoh obyek wisata yang kurang diperhatikan di Sumatera Barat (Sumbar). Sumbar adalah propinsi yang menyimpan banyak keindahan dan tentu keindahan bisa dibagi ke banyak orang bila tempat-tempat obyek wisatanya di buat memikat. Sebut saja Danau Singkarak, Danau Maninjau dengan kelok 44 nya, Danau di Atas Danau di Bawah dengan keunikan geografisnya, Ngarai Sianok, Lembah Harau, Gunung Merapi dan Gunung Singgalang, Goa Jepang, Lembah Anai, Pulau Sikuai, Kawasan Bukit Langkisau, Jembatan Akar, Selancar di Pantai Mentawai dan lain-lain. Wisata alam sungguh menjanjikan di Sumbar, namun sangat disayangkan kurangnya perhatian Pemerintah Daerah (PEMDA) Sumbar untuk memajukan pariwisata disana. Bila PEMDA Sumbar serius untuk memajukan wisata alam Sumbar, saya yakin Sumbar akan jadi tujuan wisata kedua sesudah Bali. [caption id="attachment_112130" align="aligncenter" width="581" caption="Panorama Pantai Air Manis (Date Picture Taken: 13/09/2010)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H