Membaca kasus Nurdin Halid dari hari ke hari memang bikin geleng-geleng kepala. Ada orang yang demikian berpendirian (kata ini untuk menggantikan kata keras kepala) teguh mempertahankan jabatannya sementara banyak orang yang sudah gerah akibat tingkah polanya.
Seperti dilansir berbagai media, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (Menegpora) Andi Mallarangeng menyatakan membekukan PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid sampai pemilihan ketua umum terpilih pada kongres tanggal 29 April 2011 dan sekaligus menonaktifkan Nurdin Halid. Selain itu pemerintah juga menyetop aliran dana pada otoritas persepakbolaan di negeri ini.
Bahkan seperti yang diberitakan di Kompas.com:Â "Nugraha Besoes Dilaporkan ke Mabes Polri" , Besoes yang diduga melakukan menyebarkan pernyataan yang mengandung kebohongan publik. Besoes menyatakan bahwa Kongres PSSI dibatalkan atas usulan utusan dari FIFA dan AFC. Padahal kedua utusan tersebut tidak pernah memberikan pernyataan tersebut, bahkan Besoes justru telah lancang membohongi dan menghalang-halangi kedatangan utusan FIFA dan AFC. Dua utusan tersebut ditahan pihak PSSI di Bandara Sultan Syarif Kasim II dan diberi penjelasan bohong mengenai situasi di hotel, tempat kongres dilangsungkan. Dengan dugaan tersebut Besoes dilaporkan ke Mabes Polri.
Dan secara mengejutkan Nurdin Halid mengadakan konfrensi pers dan menyatakan dia tidak akan mundur kecuali Menegpora juga mundur dari jabatannya dan yang paling memaksakan kita mengerutkan kening adalah saat dia meminta dukungan dari masyarakat Indonesia. Apakah dia benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, dukungan rakyat Indonesia itu adalah menurunkan dia dari jabatan Ketua Umum PSSI.
Di lain kesempatan dia juga mengatakan bahwa ini semata-mata demi berjalannya demokrasi dan bertanggungjawab dalam upaya memperbaiki PSSI.
Sungguh sulit dimengerti mengapa ada orang yang begitu "ngotot" terhadap suatu jabatan dan sekaligus menutup mata, telinga dan hatinya atas apa yang diinginkan masyarakat Indonesia. Hal ini membuahkan berbagai pertanyaan dan kecurigaan:
- Mengapa Nurdin Halid begitu ingin tetap mempertahankan jabatannya? Kecurigaan: Ada kebobrokan yang sedang ditutupi atau ada hal yang harus dilindungi
- Mengapa Nurdin Halid / Nugraha Besoes / Nirwan Bakrie berani memelintir statuta FIFA dan memelintir pernyataan utusan FIFA? Kecurigaan: Ada orang kuat di FIFA yang mendukung Nurdin Halid atau berhasil bernegosiasi dengan Nurdin Halid
- Mengapa Nurdin Halid yakin akan didukung rakyat Indonesia? Kecurigaan: Ada massa yang sudah dibayar dan disiapkannya untuk membuktikan Nurdin Halid didukung rakyat Indonesia.
Sekali lagi hal tersebut hanya kecurigaan semata, tidak bisa dijamin kebenarannya. Karena melihat keteguhan Nurdin Halid ini, selalu membuat saya tidak habis pikir, mengapa sebegitunya mempertahankan kekuasaan. Semoga Nurdin Halid juga Nugraha Besoes dan Nirwan Bakrie dibukakan hati nuraninya untuk lebih mementingkan kemajuan persepakbolaan Indonesia dari pada sekedar keegoisannya.
"Kekuasaan bukan digunakan untuk harga diri namun kekuasaan digunakan untuk membahagiakan orang banyak"
Semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi persepakbolaan Indonesia untuk bisa maju dan mengharumkan nama bangsa. Bravo Sepakbola Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H