Sekali waktu 4 orang mesen soto betawi semua. Totalnya Rp. 38.000, pas ngasih ke setiap orang, dia bilang harganya Rp. 10.000, pas ke saya, dia bilang harganya Rp. 8.000. *Lah?* Pas lihat lagi didalam plastik ada krupuk guedee 2 buah. Berarti kayaknya masing-masing orang Rp. 9.000. Tapi pas dikonfirmasi, dia bingung, dengan santai bilang, "pokoknya kembaliannya segitu deh.."
Ya ampyuuun nggak pernah pas. Atau pedagang kalau lihat si RO, langsung ngaco ngasih harganya. Soalnya sampai yang ada struknya aja, harganya bisa aneh. Jadi ceritanya deket kantor kan sekarang ada surabi enhai, pada minta tolong dibeliin lah ke RO:
- Surabi durian = Rp. 21.000
- Surabi coklat keju = Rp. 13.000
- Surabi biasa (polos nggak pakai apa-apa) = Rp. 15.000
Masak surabi biasa harganya lebih mahal dari yang coklat keju? Dan itu tertera dengan sombongnya di struk.
Sungguh membuat saya terkagum-kagum. Kayaknya masalah harga makanan, kebenarannya hanya RO dan Tuhan yang tau.
Dan nggak tau kenapa itu temen kantor saya yang koplak inisialnya R semua. Hahahah.
___
Lagi kangen sama komen-komennya @KoplakYoBand
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H