Setelah menimbang-nimbang lagi, akhirnya seminggu kemudian, saya pun ke klinik tersebut. Saya ke sana hari sabtu pagi, biasalah hari sabtu lumayan macet, belum lagi rumah saya memang lumayan jauh dari sana.
Sampai di sana saya lihat kliniknya memiliki perijianan dan beberapa sertifikat. Lalu tahi lalat saya dicek sama enciknya, katanya, “wah gedenya dan dempet 2 lagi, ini biayanya 1,5juta.” Tapi terus dia bilang, “sekalian aja ini yang di jidat, itu juga hidup kayaknya, lagian menurut fengsui nggak bagus. Kalau yang di jidat 250ribu. Plus yang di kelopak mata, dibuang juga, itu nggak bagus, biayanya 50ribu.” Waduh makin banyak aja.
Jadi kalau di klinik ini, kita bisa tau arti tahi lalat kita itu bagus apa tidak. Cuma jadinya ngeri, karena 90% posisi tahi lalat itu nggak bagus menurut catatan klinik itu. Suami saya yang banyak tahi lalat kecil-kecil di wajah, jadi kudu dihilangin semua. Emang kecil-kecil dan murah, tapi kalau banyak kan tekor juga. Hihihi. Tapi ya nggak setekor kalau operasi lah.
Setelah kami setuju yang mana-mana saja yang mau dibuang, mulailah prosesnya dilakukan. Pertama-tama, untuk memutus akar-akar dari tahi lalat, caranya ditusuk-tusuk dengan jarum akupuntur, pada tahap ini tak terasa sakit. Tahi lalat saya yang di atas bibir itu pun berdarah, menurut engkohnya itu tandanya tahi lalat tersebut sudah mengarah ke ganas.
Setelah itu, dikasih obat tabur, yang harganya per plastik 15ribu. Itu obat kudu ditabur pada tahi lalat setiap 2 jam sekali, sampai tahi lalatnya lepas. Lepasnya tahi lalat waktunya berbeda-beda tergantung besarnya tahi lalat. Tahi lalat saya yang di atas bibir diprediksi kira-kira 3 minggu lepas. Yang di jidat kira-kira 2 minggu. Kalau yang kecil-kecil sehari dua hari juga lepas.
Kalau tahi lalat yang besar seperti yang di atas bibir saya, itu tidak boleh kena air sampai lepas. Jadi kalau mau mandi saya tutup dulu pakai plester tahan air. Dan saya pun dikasih resep untuk membeli obat yang bisa mempercepat penyembuhan luka di apotik. Obatnya lumayan mahal, saya disuruh minum 5 hari. Dan harus ngurangi makan pedas, jahe, asem-asem, seafood.
Dan tidak disangka-sangka tahi lalat yang di jidat dalam seminggu hilang copot, sementara yang paling besar yang di atas bibir, copot dalam waktu 2 minggu. Hanya saja masih ada bekas merah dan agak jendol. Saya pun sering di whatsapp sama engkohnya, biar dia tau progresnya. Terus dia menyarankan saya untuk beli salep yang bisa menghilangkan bekas luka. Hasilnya 2 bulan kemudian sudah tak berbekas.