Sambil menunggu datangnya bus, kami sempatkan untuk berbincang-bincang lagi memanfaatkan saat-saat terakhir kebersamaan kami. Janji untuk tetap berkirim kabar, saling kontak via e-mail ataupun surat, diucapkan melalui kata-kata tersendat karena keharuan yang menyesak. Terasa betapa singkatnya waktu yang telah kami jalani bersama selama keberadaanku di sana. Mengingat kebaikan Eriko-san, mamaku di Maebashi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!